SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sepasang montir bengkel motor asal Miri, Sragen, tewas dalam insiden perahu karam.

Solopos.com, SRAGEN Dua pria asal Dukuh Kaliapang, Desa Bagor, Miri, Sragen, meninggal dunia setelah perahu yang digunakan karam di perairan Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Dukuh Sedangrejo RT 001, Desa Gilirejo, Miri, Sragen, Sabtu (2/9/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rahmat Soleh, 22, warga Kaliapang RT 005 ditemukan warga dalam kondisi tak benyawa pada pukul 08.00 WIB. Sementara Agus Purwanto, 23, warga Kaliapang RT 006 ditemukan pada pukul 12.30 WIB di lokasi yang sama.

Peristiwa nahas yang menimpa dua montir bengkel motor itu bermula dari Parmin alias Mandra, 36, seorang nelayan kehilangan perahunya pada pukul 06.30 WIB. Ia mencari-cari di sekitar warung apung milik Fariz, warga setempat. Parmin melihat ada tanda jaring ikan miliknya di tengah WKO yang berjarak sekitar 100 meter dari warung apung itu. Parmin pun langsung mendekati jaring itu dan menyelam untuk mengambil jaringnya.

“Saat menyelam mengambil jaring itu ternyata saya memegang tangan seseorang. Saya langsung naik ke perahu dan berteriak-teriak ke kampung kalau ada orang yang tenggelam,” ujar Parmin saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi kejadian.

Dalam hitungan menit warga Sendangrejo pun berkumpul di pinggiran WKO. Sebanyak lima orang warga melepas baju dan langsung menyelam untuk mengevakuasi mayat laki-laki itu. “Kami mengangkat jaringnya. Mayat laki-laki itu ternyata terbelit jaring ikan milik Pak Mandra. Kami mengevakuasi ke daratan dan diperiksa oleh tim dari Puskesmas Miri dan pak polisi,” kata Togog, 40, salah satu warga Sendangrejo seusai evakuasi mayat.

Mayat laki-laki itu ternyata beridentitas Rahmat Saleh, 22, warga Kaliapang RT 005, Desa Bagor, Miri. Nama Rahmat diketahui dari identitas yang ditemukan di tas merah. Warga menemukan dua buah tas, yakni warna hitam dan merah. Tas warna hitam berisi sajadah dan sarung sementara tas warna merah berisi identitas kedua orang asal Kaliapang itu dan beberapa kuntum bunga kenanga.

Ranto, 45, warga Sendangrejo lainnya, mendapat kabar sebenarnya ada tiga orang warga Kaliapang yang diduga mancing di WKO dengan menggunakan perahu milik Pak Mandra. Dia mengatakan Mandra pun tidak merasa dipinjami perahu itu. “Perahunya tidak ada dan kemungkinan tenggelam karena ada mesinnya. Kemungkinan korban yang satunya tenggelam bersama perahunya itu. Kejadiannya pun diperkirakan tadi malam,” ujarnya.

Pada pukul 11.00 WIB, tim SAR Himalawu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Palang Merang Indonesia (PMI) datang untuk membantu mencari mayat korban Agus Purwanto. Tim SAR gabungan menggunakan perahu karet untuk menyisir ke lokasi penemuan mayat Rahmat. Warga lainnya ikut membantu mencari.

“Setelah pencarian sekitar satu jam, warga menemukan perahu milik Mandra di lokasi yang berjarak 20 meter dari lokasi penemuan mayat Rahmat. Setelah perahu ditemukan, warga lainnya langsung menyelam di lokasi perahu itu ditemukan. Saat itulah mereka menemukan mayat Agus Purwanto di kedalaman 2,5 meter pada pukul 12.30 WIB. Mayat dievakuasi tim SAR gabungan dan warga dan diserahkan ke keluarganya,” ujar Fariz, pemilik warung apung itu.

Kapolsek Miri AKP Fajar Nur Ikhsanuddin mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menyatakan dari hasil pemeriksaan tim medis terhadap kedua mayat korban tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. “Korban meninggal dunia murni disebabkan karena tenggelam. Korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk prosesi pemakaman,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya