SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto mencoba sepeda motor baru untuk perangkat desa se-Kabupaten Wonogiri usai diserahkan di pendapa rumah dinas Bupati, Kamis (12/12/2013). (JIBI/Solopos/Triyanto Hery Suryono)

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, berseloroh saat semua kepala desa langsung membawa pulang sepeda motor baru dinas. Berhubung pelat nomor belum jadi, dia mengingatkan supaya para kepala desa itu tidak macam-macam saat membawa motor, termasuk masuk ke losmen untuk berbuat yang tidak baik.

Menurutnya, hal itu perlu dihindari demi menjaga citra perangkat desa. Seloroh bernada nasehat itu disampaikan Bupati di depan 294 kepala desa (kades) dan lurah se-Wonogiri, Kamis (12/12/2013), di pendapa rumah dinasnya. Secara simbolis, Bupati menyerahkan dua sepeda motor baru kepada perwakilan kades dan kalur. “Sepeda motor dinas ini baru dan pelat nomor belum jadi. Untuk itu tidak usah mampir-mampir. Yang arah selatan, timur maupun barat terus saja. Jika melewati hotel atau losmen tidak usah mandek,” ujar Bupati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Bupati seketika disambut tawa kades, lurah, dan tamu undangan. “Langsung masuk hotel atau losmen aja,” teriak tamu undangan dan disambut tertawaan juga. Lebih lanjut Bupati menyatakan, sepeda motor dinas lama sudah usang dan Pemkab Wonogiri baru bisa memberi sepeda motor.

Pernyataan Bupati itu langsung mendapat respons. Mereka mengatakan agar ke depan kendaraan operasional diganti dengan mobil dinas. Mendengar pernyataan itu, Bupati menoleh ke Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, yang hadir di acara itu. Bupati pun mengalihkan pembicaraan itu dengan menanyakannya kepada Ketua DPRD. “Sepeda motor lama gimana, Pak Wawan?” tanya Bupati.

Wawan pun mengatakan akan mengikuti keinginan kepala desa. Beberapa kades dan lurah di Wonogiri memang berharap sepeda motor lama bisa menjadi inventaris desa/kelurahan seperti diungkapkan Kades Nambangan (Selogiri), Sunarno, dan Kades Gudangharjo (Paranggupito), Rakino. Keduanya beralasan jika sepeda motor dinas lebih dari satu, proses pelayanan kepada masyarakat lebih cepat.

“Idealnya di Gudangharjo ada tiga sepeda motor dinas sehingga baik kades, sekdes, maupun kaur yang mendapat tugas bersamaan bisa lebih cepat. Kami berharap sepeda motor dinas lama bisa digunakan di desa,” ujar Rakino.

Hal sama disampaikan, Sunarno. Kades Nambangan itu, mengapresiasi pergantian sepeda motor dinas karena berusia lebih dari 10 tahun. “Kondisi sepeda motor dinas sudah usang. Mudah-mudahan dengan dua sepeda motor dinas, pelayanan masyarakat lebih meningkat walau sekarang ini masyarakat lebih apatis terhadap seruan-seruan perangkat desa.”

Sementara itu, Kepala DPPKAD Wonogiri, Haryono, menyatakan, anggaran pembelian sepeda motor dinas dari APBD Perubahan Pemkab Wonogiri senilai Rp4,725 miliar. “Ada efisiensi anggaran pembelian sepeda motor dinas itu. Jika pelat nomor hitam per unit senilai Rp16.650.000, maka sepeda motor dinas pelat merah senilai Rp15.476.500 per unit. Pelat nomor masih menunggu proses, tetapi [sepeda motor] sudah bisa dipergunakan karena surat jalan sudah ada sehingga bisa dibawa pulang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya