SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengunjung mengeluhkan bau busuk di Pasar Hewan Semanggi, Solo. Tumpukan sampah jerohan di dalam karung yang diletakkan sembarangan kian membuat bau tersebut menguar tajam.

Tak hanya itu, bangkai ayam, darah, dan usus pun dibuang sembarangan. Hal itu sangat disayangkan karena membuat pengunjung tak betah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang pengunjung, Parjiyem, 41, mengaku hampir setiap pekan berbelanja daging unggas di pasar ayam tersebut. Namun, dia teringat pada Selasa (4/6/2019) lalu, tumpukan limbah pemotongan hewan itu menumpuk dan belum ada tanda-tanda akan dibersihkan.

“Mungkin karena permintaan saat Lebaran tinggi, limbah buangan ikut meningkat. Saya sendiri biasa tiap pekan ke sana, hari itu kaget. Jerohan seperti usus, ekor seukuran bagor-bagor itu ditumpuk begitu saja. Bayangkan baunya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (7/6/2019).

Bagor yang berisi jerohan unggas itu sebenarnya telah diikat di ujungnya. Namun ikatannya terlepas sehingga isi di dalamnya keluar. Tak pelak, lalat hijau berkerumun di sekitarnya.

“Kalaupun tidak ada limbah penyembelihan unggas, tanah di sana juga becek. Bukan becek karena air saja tapi sudah bercampur darah. Kadang darah sembelihan kemarin, jadi sangat bau. Amis sekali,” ucap warga Kecamatan Serengan itu.

Hal senada juga disampaikan pengunjung lain, Yeni. Ia berharap pedagang mendapat edukasi untuk mengelola limbah dengan baik dan benar sehingga ancaman bahaya penyakit yang ditimbulkan dapat dicegah.

“Semoga pengolahan limbahnya diperbaiki. Yang lebih penting, pedagang juga sadar. Ikut menjaga dan mengolah limbah. Saya mendengar Pasar Hewan akan dipindah. Mungkin pengelolaan limbah yang kurang baik ini jadi alasan,” kata dia.

Sebagai informasi, wacana pemindahan Pasar Ayam Semanggi ke tepi jalur lingkar utara di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, mengemuka sejak lama. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus melobi agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk menghibahkam lahan seluas 1,8 hektare di kawasan Solo Utara untuk memindahkan pasar itu.

Rencananya bangunan pasar hewan yang baru nanti menggunakan arsitektur Jawa Solo dengan model hanggar satu lantai. Hanggar ditopang pilar-pilar yang tinggi sehingga sirkulasi udara lancar dan mendapat pencahayaan penuh.

Selain itu dilengkapi fasilitas pendukung seperti area bongkar muat, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), bank sampah, warung kuliner, koperasi, kantor pasar, layanan kesehatan, serta musala dan toilet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya