SOLOPOS.COM - Ilustrasi batu yoni (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR-Batu yoni, batu gudang dan keris, serta watu jaran ditemukan di Kecamatan Jumantono, Jumapolo, dan Jatipuro (3J), Karanganyar.

Temuan itu bermula dari laporan perangkat desa setempat dan warga kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar. Disdikbud Karanganyar lebih tepatnya Bidang Kebudayaan menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengecek ke lokasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Karanganyar, Sawaldi, menyampaikan pihaknya berkoordinasi dengan tim ahli cagar budaya untuk memastikan apakah benda tersebut dapat dikategorikan sebagai benda cagar budaya atau tidak. Sawaldi menceritakan bahwa temuan batu yoni di Kabupaten Karanganyar cukup banyak. Lokasi temuan tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Pendaki Gunung Lawu Meninggal, Polres Karanganyar Periksa 5 Orang

Ekspedisi Mudik 2024

"Itu lama ditemukan warga tetapi dilaporkan baru ini. Di wilayah Jumantono, Jumapolo, dan Jatipuro itu rata-rata temuannya batu yoni," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Kantor Bupati Karanganyar, Rabu (8/7/2020).

Dia menyebut rata-rata batu yoni ditemukan di area persawahan. Oleh karena itu, kondisi batu yoni bervariasi. Sawaldi menceritakan kondisi batu yoni ada yang utuh, ada juga yang tinggal separuh, ada juga yang sudah hancur karena dipecah warga. Sawaldi menyebut batu yoni yang hancur karena ketidaktahuan warga.

"Makanya kami ke lokasi untuk mengecek. Kami juga menyosialisasikan tentang benda-benda semacam itu. Rata-rata kan di area pertanian, seperti sawah, ladang. Fokus kami sosialisasi untuk menyelamatkan batu-batu itu dulu. Sambil kami proses untuk pengkajian dengan tim ahli cagar budaya," ujar dia.

Anis Ingatkan Pemerintah Harus Jujur soal Covid-19

 

Tunggu Panen

Sawaldi menjelaskan temuan di Kecamatan Jumantono itu lebih tepatnya berada di Desa Sringin dan Ngunut. Perangkat desa setempat, menurut Sawaldi, melaporkan bahwa sejumlah batu yoni terpendam di sawah. Padahal saat itu petani sedang menanam padi.

"Kami tunggu sampai mereka panen dahulu. Kami tidak ingin merusak pertanian masyarakat. Yang di Jumantono itu empat. Itu yang terdata, belum lainnya. Kalau Jumapolo itu ada empat yoni di satu area. Termasuk batu gudang dengan pahatan wayang dan keris," ujar dia.

Tetapi Sawaldi tidak dapat menjelaskan detail arti pahatan pada batu. Pahatan wayang dan keris pada batu ukuran dua meter kali dua meter. Batu gudang dan yoni di Kecamatan Jumapolo berada di Desa Ploso.

Usia Pendaki Gunung Lawu akan Dibatasi

"Kami koordinasi dengan pemerintah desa untuk memastikan batu aman. Yang di Jumapolo itu di area tegalan tanah milik desa. Nanti kami fokus ke benda cagar budaya dulu," ujarnya.

Temuan batu menyerupai punggung kuda di Dusun Mongsari, Desa/Kecamatan Jatipuro. Orang setempat menyebutnya watu jaran.  Tetapi, Sawaldi menyampaikan akan mengkaji temuan tersebut.

"Kami menghimbau kepada masyarakat yang menemukan benda-benda tertentu bisa melaporkan kepada kami. Kami akan mengobservasi dan mendata. Kami gandeng pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk menjaga."

Jokowi Kurban Sapi Simmental Bantul Rp87 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya