SOLOPOS.COM - Contoh batik motif kartun Angry Birds. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Harianjogja.com, JOGJA—Program Kreativitas mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) selalu berusaha menghadirkan sejumlah inovasi, salah satunya inovasi batik bermotif kartun.

Menurut salah satu mahasiswa yang tergabung dalam PKM Kewirausahaan, Hidayatun Nikmah, ide batik kartun muncul dari penelitian bertajuk Batik Cartoon for Kids: Usaha Cerdas dan Edukatif Sebagai Upaya Memerkenalkan Budaya Batik Kepada Anak pada 2013. Ide ini sendiri muncul dari keprihatinan mereka terhadap kain batik yang hanya digunakan oleh orangtua. Padahal warisan budaya yang sudah diakui UNESCO itu juga bisa digunakan oleh anak-anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yakni Hidayatun Nikmah, Desiana Nur Fajri dan Yuliani inipun berusaha mewujudkan ide itu menjadi sebuah karya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan bimbingan salah satu dosen pembimbing, mereka kemudian mencoba memikirkan bagaimana agar batik dapat juga disukai dan dikenakan oleh anak-anak.

“Awalnya ada ide batik bermotif bola yang respons pasarnya cukup bagus. Namun kemudian kami berpikir alternatif lainnya. Batik bola sasarannya hanya cowok, yang cewek belum, maka agar lebih umum, kami ambil batik bermotif kartun. Semua film kartun yang sedang menjadi tren kami coba,” ujar Desiana saat ditemui Harianjogja.com belum lama ini.

Saat ini, mereka sudah memiliki tiga motif kartun, yakni dua motif Shaun the Sheep dan Angry Bird. Rencana ke depannya, mereka akan membuat motif Spongebob. “Tujuannya menarik minat anak-anak dan motif yang tidak rumit,” ujar Hidayatun menambahkan.

Dengan metode batik cap, mereka memesan pelat dengan harga Rp800.000 untuk bentuk yang rumit, dan Rp500.000 untuk motif yang mudah. Motif yang mereka buat selanjutnya dikombinasikan dengan motif batik klasik, seperti parang dan kawung. Diakui Desiana, mereka belum begitu paham mengenai motif batik klasik yang dikombinasikan dengan motif kartun.

“Ke depannya ingin belajar tentang motif klasik, jadi tidak hanya asal tunjuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya