BATIK AIR TERGELINCIR : Evakuasi Batik Air diBandara Adisutjipto Gunakan 10 Lapis Kantong Udara

Batik air yang tergelincir di Bandara Adisutjipto dievakuasi menggunakan 10 lapis kantong udara

Harianjogja.com, SLEMAN – Pesawat Batik Air B-737 PK-LBO yang tergelincir di runway 27 Bandara Adisutjipto selesai dievakuasi tepat pukul 05.00 WIB, Sabtu (7/11/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepuluh lapis kantong udara (air bag) berisi volume udara total 50 ton berhasil mengangkat moncong pesawat.

Proses evakuasi dilakukan dengan lebih dahulu mengangkat moncong pesawat yang terperosok menggunakan kantong udara. Keputusan memakai kantong udara itu diambil, setelah para petugas dari TNI AU, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), tim salvage dan PT Angkasa Pura melihat roda pendaratan tidak patah dan masih bisa menjadi tumpuan badan pesawat bagian depan.

Kantong udara yang kempis diletakkan di celah antara roda pendaratan dengan moncong pesawat. Kantong itu berbentuk seperti kasur tapi kekuatannya sudah teruji. Setelah berada di posisi titik yang akan diangkat, menggunakan kompresor kantong itu perlahan diisi dengan udara.

Dalam kantong udara yang dipakai terdapat 10 lapis. Tiap lapis diisi hingga berat lima ton, sehingga total butuh 50 ton udara sampai moncong pesawat yang tergelincir benar-benar terangkat.

“Tiap lapis diisi udara berat lima ton, semua lapisan air bag yang berbentuk seperti kasur itu terisi sampai bisa mengangkat sekitar 1,5 meter. Prosesnya itu cukup lama hampir lima jam,” ungkap General Manager Bandara Adisutjipto Kolonel Pnb Pandu Purnama seusai konferensi pers di kantor PT Angkasa Pura I Jogja, Sabtu (7/11/2015).

Tepat pukul 04.40 WIB, Sabtu (7/11/2015), lanjutnya, pesawat nahas itu akhirnya bisa bergerak. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit kemudian setelah dipastikan bisa bergerak, pesawat berhasil di derek menggunakan towing tractor khusus pesawat menuju remote parking area tepat pukul 05.00 WIB.