SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (freepik)

Solopos.com, BATANG — Kabupaten Batang di Jawa Tengah (Jateng) mengalami surplus beras selama tahun 2021. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang tetap mendirikan lumbung beras di tiga lokasi guna mengantisipasi menurunnya produksi padi menyusul pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batang tahun 2021, produksi beras di Kabupaten Batang mencapai 90.000 ton per tahun. Tetapi, konsumsi beras masyarakat Batang sekitar 72.000 ton per tahun atau ada kelebihan (surplus) sekitar 18.000 per tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, guna menopang ketahanan pangan di Batang, Pemkab mendirikan tiga lumbung pangan. Ketiga lumbung pangan ini didirikan di tiga lokasi yakni Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing; Desa Tersono, Kecamatan Tersono, dan Desa Wonobodro, Kecamatan Blado.

“Dengan adanya cadangan pangan yang tersedia di lumbung pangan, diharapkan tidak akan terjadi kekrangan pangan apalagi kasus rawan pangan. Selain itu, pada daerah sentra produksi terutama padi dapat menyerap hasil produksi petani di wilayah sekitar sehingga stabilitas harga dan pasokan dapat terjaga,” ujar Penjabat (Pj.) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, dikutip dari laman Internet resmi Pemkab Batang, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, Kepala Dispaperta Batang, Susilo Heru Yuwono, mengatakan tiga lumbung pangan itu merupakan pengadaan alokasi khusus Rp1 miliar peer lumbung pangan yang diperuntukkan jadi Rumah Resmil, Bed Drayer, dan Lumbung.

“Menariknya pembelian mesin-mesin yang melengkapi peralatan lumbung pangan sudah melalui E-katalog semuanya,” ungkapnya.

Tujuan adanya lumbung pangan, lanjut Susilo, bisa menopang ketahanan kebutuhan makanan di Kabupaten Batang, karena di Desa Sidorejo luasan lahan padi mencapai 150 hektare dari total luas lahan padi di Kecamatan Gringsing yang mencapai 1.275 hektare.

Maka, lanjut dia, hal itu harus dijaga betul karena lumbung pangan di Kabupaten Batang yang terbesar ada di Desa Sidorejo. Sementara dengan dampak pembangunan KIT Batang dan jalan tol menjadikan aliran irigasi banyak yang rusak dan membuat hasil panen tidak begitu baik.

“Saat ini kerusakan itu sudah kami usulkan ke Kementerian Pertanian, melihat semakin menurunnya hasil di Kabupaten Batang,” tegasnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Batang pada tahun 2021 produksi beras 90.000 ton per tahun, tetapi untuk konsumsi beras masyarakat Kabupaten Batang sebesar 72.000 ton per tahun.

“Perlunya antisipasi cadangan pangan ini sudah kami siapkan, saat ini karena melihat adanya KIT Batang jika sudah mulai beroperasi pastinya konsumsi beras per tahun di Kabupaten Batang akan meningkatkan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya