SOLOPOS.COM - CEO Tesla Elon Musk. (Bloomberg)

Solopos.com, JAKARTA – Elon Musk membatalkan rencana akuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp660 triliun.

Untuk itu Twitter Inc. disebut telah menyewa tim pengacara merger dan akuisisi (M&A) kelas berat Wachtell, Lipton, Rosen & Katz untuk menuntut orang terkaya di bumi itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengutip Bloomberg, Senin (11/7/2022) berdasarkan keterangan sumber yang enggan disebutkan identitasnya, perusahaan media sosial tersebut akan mengajukan gugatan awal pekan ini.

Dengan mempekerjakan Wachtell, Twitter memperoleh akses ke pengacara termasuk Bill Savitt dan Leo Strine, yang menjabat sebagai Kanselir Pengadilan Negeri Delaware, di mana kasus tersebut akan disidangkan.

Sementara itu Musk telah menunjuk Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan LLP. Firma hukum ini sebelumnya memimpin pembelaan Musk yang sukses terhadap klaim pencemaran nama baik pada 2019.

Baca Juga: Elon Musk Batal Akuisisi Twitter, Ini Penyebabnya

Selain itu, firma hukum juga pernah mewakili Musk saat gugatan pemegang saham yang sedang berlangsung atas upayanya yang gagal untuk menjadikan Tesla Inc. perusahaan private pada 2018.

Seorang pejabat di Wachtell Lipton menolak berkomentar, dan pejabat untuk Quinn Emanuel tidak dapat dihubungi.

Seorang juru bicara Twitter menolak berkomentar. Musk dan Jared Birchall, kepala kantor keluarganya, tidak menanggapi permintaan komentar Bloomberg.

Sebagai catatan, negara bagian Delaware adalah rumah bagi lebih dari setengah perusahaan publik AS, termasuk Twitter, dan lebih dari 60 persen perusahaan Fortune 500.

Di sana, hakim kanselir mendengarkan kasus tanpa juri dan tidak dapat memberikan ganti rugi. Berdasarkan sidang merger sebelumnya, upaya untuk mengakhiri kesepakatan dapat dilakukan dalam beberapa bulan, seringkali berakhir dengan penyelesaian untuk menghindari perselisihan lebih lanjut.

Baca Juga: Twitter Hapus 1 Juta Akun Palsu Per Hari, Jawab Tantangan Elon Musk?

Pengacara Andal

Savitt, mita Wachtell, berada di puncak kelompok litigator pengadilan kanselir A-list terpilih. Sejumlah perusahaan seperti perusahaan asuransi kesehatan Anthem Inc., raksasa real estate Sotheby’s dan raksasa keuangan KKR & Co. telah mengantre bertemu dengan Savitt ketika kesepakatan korporasi berubah menjadi buruk di Delaware.

Strine, yang menghabiskan lebih dari 20 tahun bekerja di pengadilan Delaware, baru-baru ini sebagai Ketua Mahkamah Agung negara bagian itu, membantu membentuk norma-norma hukum yang akan diuji oleh Musk dengan menghentikan persetujuannya untuk mengakuisisi Twitter.

Strine bergabung dengan Wachtell pada 2020. Sebelum menjadi Ketua Mahkamah Agung, ia menjabat di Delaware Court of Chancery sebagai Rektor dari 2011, dan sebagai Wakil Rektor dari 1998.

Delaware Chancery Court biasanya tidak menyukai upaya untuk mundur dari perjanjian merger. Ada kemungkinan bahwa salah satu keputusan Strine yang paling berpengaruh akan menentukan bagaimana Musk membuat alasan untuk membatalkan pengambilalihan Twitter.

Baca Juga: Ngeri Maszee, Setiap Hari Twitter Hapus 1 Juta Akun Spam

Pada kasus tahun 2000, Tyson Foods Inc. setuju untuk mengakuisisi saingannya IPB Corp. Segera setelah menyetujui kesepakatan tersebut, pasar daging mengalami penurunan tajam, yang berdampak pada kedua perusahaan secara finansial.

Tyson berargumen telah diberikan informasi yang menyesatkan tentang bisnis IBP dan dengan demikian tidak lagi berkewajiban untuk menyelesaikan merger senilai US$3,2 miliar.

Ketika itu, di pengadilan, Strine tidak setuju bahwa telah terjadi perubahan merugikan material dan memutuskan bahwa Tyson harus menindaklanjuti kesepakatan tersebut.

Putusan tersebut menjadi tonggak sejarah dan kasus Tyson-IBP masih menjadi dasar cara pengadilan dan perusahaan menafsirkan kemampuan pembeli untuk mengakhiri perjanjian merger.

Baca Juga: Elon Musk Dikabarkan Punya Anak Kembar dengan Karyawan Perusahaannya

Para hakim juga memiliki suara tentang apakah biaya kegagalan kesepakana harus dibayar. Dalam kesepakatan Musk-Twitter, biaya itu mencapai US$1 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di bursa AS pada Jumat, Musk mengumumkan rencana untuk meninggalkan tawaran US$54,20 per sahamnya untuk membeli Twitter, menuduh bahwa perusahaan salah mengartikan data pengguna.



Komisaris Twitter Bret Taylor menanggapi dengan bersumpah untuk menegakkan kesepakatan dalam apa yang dijanjikan menjadi sidang pengadilan yang sulit.

Saham Twitter ditutup 5,1 persen lebih rendah pada US$36,81 dalam perdagangan resmi, dan turun lagi 4,8 persen menjadi sekitar US$35 dalam aktivitas pasca-pasar akhir pekan lalu.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Twitter Siap Tuntut Elon Musk, Bentuk Tim Hukum M&A Kelas Berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya