SOLOPOS.COM - Bastian Tito, penulis cerita Wiro Sableng (Twitter)

Sosok Bastian Tito dicari warganet setelah dirilisnya trailer film Wiro Sableng 2018.

Solopos.com, SOLO – Tokoh fiktif Wiro Sableng baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial (medsos). Tak lain tak bukan alasannya karena teaser trailer perdana film Wiro Sableng baru saja dirilis, Kamis (28/12/2017). Hal ini pun mendorong warganet untuk kepo siapa pembuat tokoh fiktif tersebut, maka muncullah nama Bastian Tito.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wiro Sableng adalah judul dan nama tokoh utama sebuah novel seri yang ditulis oleh Bastian Tito. Pria kelahiran 23 Agustus 1945 itu dikenal sebagai seniman dan penulis novel. Bastian diceritakan mulai suka menulis sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Selain aktif menulis, Bastian juga seorang profesional dengan gelar akademik Master of Bussines Administration (MBA).

Ayah dari aktor populer Vino G. Bastian itu menerbitkan cerita Wiro Sableng mulai 1967.  Berdasarkan video biografi yang diunggah Vino, ayahnya itu telah menulis 185 judul cerita Wiro Sableng. Novelnya dianggap sebagai buku silat dengan cerita terpanjang dan masa terbit terlama di Indonesia. Wiro Sableng beredar selama 39 tahun, mulai 1967 sampai 2006.

Cerita Wiro Sableng mengangkat daerah-daerah di hampir semua pulau di Indonesia. Bahkan ada cerita yang memakai latar tempat di Tiongkok. Untuk hal itu, dilansir laman Wikipedia, Bastian mengharuskan dirinya melakukan survei di tempat-tempat yang akan dia tulis. Tak hanya mengunjungi agar bisa menggambarkan tempatnya, dikatakan Bastian akan menetap kurang lebih dua pekan agar memahami adat, budaya, hingga legenda tempat-tempat tersebut.

Seri Makam Tanpa Nisan dan Guci Setan menjadi dua dari beberapa seri Wiro Sableng terpopuler. Pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an serial-serial tersebut sangat digemari bahkan ada yang terjual lebih dari 1 juta salinan.

Karena kepopulerannya, karya Bastian itu pernah diadaptasi menjadi film layar lebar pada 1988-1989 dan yang terbaru akan rilis 2018. Sedangkan versi sinetron tayang pada 1994-2002.

Selama kariernya sebagai penulis, Bastian tak hanya menulis petualangan Wiro Sableng. Dia juga menelurkan karya lainnya seperti Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok, Boma si Pendekar Cilik, Muridku Machoku, Topan di Borobudur, dan Anak Baru Gendenk.

Bastian Tito meninggal dunia di usia 60 tahun pada 2 Januari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya