SOLOPOS.COM - Wisatawan mengambil foto bayi Owa Kalimantan (Hylobates Muelleri) yang bernama Zeke saat terlihat bersama induknya di kandang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Rabu (29/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Koleksi satwa Perumda Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) alias Jurug Solo Zoo bertambah dengan lahirnya dua anak owa ungko (Hylobates agilis) pada 2021 ini. Kedua binatang itu pun menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di kandang owa TSTJ, Rabu (29/12/2021), para pengunjung yang melintas menyempatkan berhenti untuk memotret anak owa yang masing-masing lahir pada Mei dan Juli 2021. Owa yang lahir Mei 2021 dinamai Rama sedangkan bayi owa satunya belum dinamai secara resmi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun para keeper kerap menamai bayi owa itu Zeke untuk memudahkan pendataan. Rama masih bersama induknya namun sudah berani berkeliling di dalam sangkar tanpa induknya. Sementara Zeke masih terus dipeluk induknya.

Baca Juga: Akhir Tahun Dolan ke Jurug Solo Zoo, Ada Spot Selfie Baru Lho!

“Induk owa biasanya benar-benar melepas anaknya saat berusia dua tahun,” kata Dokter Hewan Jurug Solo Zoo, Nalia Yustika Indani, Rabi. Ia menjelaskan jumlah populasi owa di Jurug saat ini ada delapan ekor.

Menurut Nalia, owa merupakan jenis satwa yang berpasangan seumur hidup alis hewan monogami. Owa jantan dan owa betina tidak dipisahkan dari kandang dan kondisinya sejauh ini aman.

Koordinator Keeper TSTJ, Ryo, menjelaskan bayi owa mengonsumsi air susu owa. Sedangkan petugas memberikan pakan berupa buah dan pakan yang mengandung protein setiap pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Baca Juga: Cegah Konvoi Malam Tahun Baru, Semua Akses Kota Solo Dijaga Ketat

“Pakan owa berupa pisang, pepaya, bengkuang, timun, serta tambahan telur atau tempe rebus sepekan sekali,” paparnya. ia menambahkan mengatakan Jurug Solo Zoo memiliki 79 jenis satwa dengan jumlah hewan 415 ekor.

Sebagai informasi, habitat Owa tersebar di beberapa wilayah, antara lain Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, hingga daerah selatan Thailand. Jenis hylobates menghuni kawasan hutan primer, hutan sekunder, hutan rawa, hutan hujan tropis dataran rendah, serta hutan hujan pegunungan hingga ketinggian 2.000 mdpl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya