SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3kg alias gas si melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — PT Pertamina memasok tambahan 4.000 tabung elpiji 3 kg ke daerah-daerah basis pertanian di Kabupaten Sragen. Hal itu karena kebutuhan elpiji untuk sektor pertanian diperkirakan akan bertambah selama musim kemarau.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Muh. Farid Wajdi, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/9/2021), menyampaikan berdasarkan laporan dari para agen elpiji di Sragen, begitu barang datang langsung diserap habis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Farid langsung berkomunikasi dengan PT Pertamina terkait dengan kebutuhan elpiji di Sragen itu. Farid mendapat penjelasan dari PT Pertamina bila pada tiga pekan lalu sudah dipasokkan tambahan gas elpiji 4.000 tabung ke daerah-daerah pertanian.

Baca juga: Hampir 3 Bulan Tutup, Pasar Bahulak Sragen Buka Lagi pada Minggu

“Pertamina sudah memiliki tim di lapangan yang memantau situasi gas elpiji. Begitu ada kekurangan, Pertamina langsung memberi tambahan pasokan. Pasokan tambahan 4.000 tabung itu ke mana saja tidak disampaikan ke dinas. Kalau laporan yang masuk ke saya, kebutuhan elpiji untuk pertanian itu banyak di utara Bengawan Solo. Biasanya saat kemarau memang kebutuhan elpiji meningkat,” ujar Farid.

Dia menyebut kuota elpiji pada 2021 ini sebanyak 35.282 matrik ton. Dia mengatakan kuota tersebut meningkat bila dibandingkan kuota 2020 yang berada pada kisaran 32.000 matrik ton. Farid menyampaikan setiap tahun selalu meminta tambahan kuota.

Untuk usulan kuota 2022, kata dia, mulai dipetakan sekarang dan akan diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada pekan depan.

“Kami sudah meminta ke Pertamina bila ada tambahan pasokan sudah disampaikan ke dinas, termasuk bila ada tambahan falkutatif gas elpiji,” ujarnya.

Baca juga: Aturan PPKM Dilonggarkan, Kawasan Alun-Alun Sragen Mulai Ramai

Pengawas Lapangan Agen Elpiji PT Sragen Solusi Indonesia (SSI), Suwarsono, menyampaikan ada 56 pangkalan elpiji di bawah agen SSI. Dia menerangkan biasanya pangkalan mendapat pasokan gas elpiji dua kali dalam sepekan dengan jeda tiga hari.

“Posisi sekarang, baru dua hari sudah habis. Bahkan ada yang sehari sudah habis. Kalau subjektif saya, tingginya permintaan gas elpiji itu disebabkan banyaknya warga yang membutuhkan. Biasanya warga beli satu tabung sekarang membeli dua tabung dengan alasan satu tabung untuk stok,” ujarnya.

Dia mengatakan hal itu dilakukan warga karena kecenderungan setiap musim kemarau stok elpiji di pangkalan sering habis. Dia memperkirakan sering habisnya stok di pangkalan dimungkinkan karena digunakan untuk sektor pertanian.

“Sayangnya, pangkalan tidak memiliki data pelanggan dari sektor pertanian karenanya petani biasanya beli gas elpiji itu bukan ke pangkalan tetapi ke pengecer sehingga sulit dideteksi. Kalau saya sering habisnya barang itu karena faktor psikologi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Wajib Tahu, 4 Masjid Kuno di Sragen Ini Bernilai Sejarah Penting!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya