SOLOPOS.COM - Titik nol kilometer Sragen. (Youtube/@Tulus Junanto)

Solopos.com, SRAGEN — Setiap daerah memiliki lokasi yang menjadi tanda dimulainya pengukuran jarak dari daerah tersebut ke daerah lain. Lokasi ini disebut nol kilometer. Penandanya bisa berupa tugu, patok, atau bangunan. Lalu di mana lokasi nol kilometer di Sragen?

Mengutip postingan akun Facebook Sragen Tempo Doeloe,  Pemerintah Hindia Belanda menempatkan titik nol kilometer di kantor pos. Ini adalah tradisi negara Eropa. Berbeda dengan di Amerika Serikat yang menempatkan titik nol kilometer di kantor pemerintahan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan fakta di atas, maka menjadi sesuatu di luar kebiasaan bahwa titik nol kilometer Sragen berada di seberang jalan depan Kantor Pemerintah Daerah Sragen, atau sisi utara Alun-alun Sragen.

Baca Juga: Warga Sragen Bisa Vaksinasi Booster 3 Bulan Usai Penyuntikan Dosis II

Jika mengacu pada pola yang diterapkan Pemerintah Belanda, seharusnya titik nol kilometer Sragen berada di seberang jalan depan Kantor Pos Sragen yang sekarang.  Sebagai informasi, berdasar Peta Sragen tahun 1928-1929, letak Kantor Pos berada di timur Masjid Raya Sragen.

Jika kita melintasi Alun-alun Sragen, kita bisa mencermati keberadaan tugu nol kilometer tersebut yang dibuat cukup mencolok dengan tulisan angka “0 Km” besar dicat merah. Namun banyak warga tak memerhatikan atau memedulikannya. Hal ini bisa jadi disebabkan karena mereka tak tahu fungsi dari penanda tersebut.

Titik nol kilometer memiliki fungsi sebagai penanda pusat kota/wilayah. Tugu/pal tersebut merupakan sebuah awal dimulainya penghitungan jarak dari Kota Sragen ke daerah lain. Untuk menentukan jarak antara kota Sragen dengan Kota Solo dan Kabupaten Ngawi misalnya, hitungan awal jarak kedua kota tersebut dimulai dari titik nol kilometer itu.

Baca Juga: Temukan Sampah, Bupati Sragen Minta TPS 3R Dibangun di Gunung Kemukus

Fungsi lain dari titik nol kilometer adalah untuk memudahkan orientasi seseorang yang berada di dalam kota. Dulu, penomoran jalan juga berpatokan pada titik nol tersebut.

Semakin dekat dengan tugu maka nomor jalan semakin kecil dan sebaliknya, semakin jauh dengan tugu tersebut maka nomor jalan akan semakin besar. Dengan demikian, orang yang berada di tengah kota bisa melakukan orientasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya