SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Antaranews.com)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta pemerintah pusat lebih tegas dalam pengelolaan sumber dara mineral. Hal itu disampaikan saat dia membuka rapat koordinasi Sinkronisasi Program Pengelolaan Sektor ESDM dan Musyawarah Nasional Kepengurusan Asosiasi Dinas Pengelola ESDM Provinsi Se-Indonesia (APESDMPI) di kantor Dinas ESDM Jateng, Jumat (3/11/2021).

Dalam forum tersebut Ganjar meminta ada pembahasan serius terkait pengelolaan penambangan sumber daya mineral. Sebab, dia melihat aktivitas eksplorasi penambangan saat ini mengancam kelestarian lingkungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari ini saya senang, asosiasi dinas-dinas ESDM seluruh Indonesia berkumpul. Isunya menarik, tentang bagaimana mengelola sumber daya mineral di Indonesia untuk kemakmuran rakyat,” tuturnya seperti dilansir Suara.com.

Baca juga: Seorang Warga Meninggal Tertimbun di Tambang Milik Kades Banyuwangi

Ganjar meminta pemerintah pusat tidak memberikan izin penambangan sembarangan. Sebab, biasanya pemerintah daerah yang terkena imbas menangani dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan tersebut.

“Sekarang, perizinan penambangan diambil pusat dengan Online Single Submission (OSS). Itu memang bagus, usahanya cepet banget dan masyarakat pasti puas. Tapi akibatnya, kami di daerah yang pusing,” katanya.

Baca juga: Penghentian PLTU Batu Bara Kabar Baik untuk Gas Bumi Dalam Negeri

Ia mencontohkan, di sekitar lereng Gunung Merapi, tepatnya di Klaten, dulu hanya ada delapan penambang resmi yang memiliki izin. Mereka bisa dikontrol dan diawasi. Tapi setelah perizinan ditarik ke pusat, saat ini ada banyak izin penambangan bermunculan.

“Dari hanya delapan, sekarang sudah ada 100 lebih. Bayangkan 100 lebih, pasti di sana akan rusak,” tegasnya.

Oleh sebab itu Ganjar meminta pemerintah pusat dan daerah duduk bersama membicarakan tentang izin penambangan. Sebab, aktivitas penambangan itu sering kali dilakukan dengan berlebihan, sehingga sangat merusak lingkungan sekitar.

“Mana yang bisa ditambang, mana yang tidak merusak itu bisa dikendalikan. Ternyata cepat saja tidak cukup, pasti akan sangat eksploitatif dan merusak lingkungan,” ucapnya.

Baca juga: Tambang Galian C Ilegal di Sragen Ternyata Gunakan Tanah Kas Desa

Ganjar juga berpesan kepada kepala dinas ESDM untuk terus menjunjung tinggi integritas. Persoalan di ESDM, banyak terjadi praktik korupsi karena sumber uang besar ada di sana.

“Maka teman-teman asosiasi bertemu untuk mereview tentang berbagai persoalan yang ada. Saya titip, ayo kita jaga integritas di dunia ke ESDM-an ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya