SOLOPOS.COM - LRT Palembang merupakan salah satu proyek yang dikerjakan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Banyak proyek di depan mata, WSBP optimistis menatap tahun 2023. (Istimewa/WSBP)

Solopos.com, SOLO — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menjadi salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang memiliki pertumbuhan bagus di tahun ini. Bahkan WSBP juga sangat optimistis kinerja perusahaan di 2023 akan terus membaik.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Waskita Beton Precast, Poerbayu Ratsunu, atau yang akrab disapa Banu, saat berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, di Masjid Sheikh Zayed, Solo, belum lama ini.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Pada acara yang disiarkan di Youtube Espos Indonesia itu, Banu mengaku kondisi pandemi yang terjadi dua tahun lalu telah membawa dampak cukup besar untuk semua industri. Tidak terkecuali WSBP yang juga terdampak oleh pandemi.

WSBP mengalami perbaikan sisi operasional dengan mencatatkan laba bruto sebesar Rp104 miliar, hingga TW III memperoleh Kontrak Baru sebesar Rp1,15 Triliun atau tumbuh 4% yoy dan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp744 miliar atau tumbuh 81% yoy. Selain itu berhasil mencatatkan nilai ekuitas positif sebesar Rp2,5 triliun.

“Jadi kami sudah akan pulih dan WSBP punya pertumbuhan lebih baik,” kata dia.

Baca Juga: Jejak Kualitas Terbaik WSBP di Berbagai Proyek-Proyek Infrastruktur 

Disebutkan, pada rencana kerja lima tahunan, mencakup mengenai restrukturisasi. Di mana implementasi restrukturisasi telah berjalan sesuai rencana lima tahunan tersebut.

“Terbukti tahun ini kami bisa sesuai dengan restrukturisasi yang kami janjikan. Nanti kami akan menyusun RKAP [rencana kerja dan anggaran perusahaan] tahun depan yang juga masih sesuai dengan rencana restrukturisasi di tahun kedua,” lanjut dia.

Pihaknya semakin optimistis menatap 2023 nanti, sebab sebagian besar proyek sudah ada di depan mata. Dengan begitu kemungkinan besar 2023 akan dapat dilalui dengan baik.

“Sebagian besar [proyek] sudah on hand, sebagian seudah terlihat, seperti IKN [Ibu Kota Nusantara] dan pekerjaan-pekerjaan yang sudah dirintis sejak awal. Semoga ini semua tidak ada bencana seperti pandemi lagi, sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Baca Juga: Bangun Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, WSBP Suplai Readymix Bermutu Tinggi

Banu juga menyampaikan WSBP telah mencapai pertumbuhan secara bottom line sekitar mulai 10% hingga 25% per tahun. Dia berharap capaian itu bisa terus bertahan bahkan meningkat.

“Secara year on year saja meloncat. Di tahun lalu misalnya di Juni, kami masih minus. Sekarang positif signifikan secara bottom line,” jelas dia.

Menurutnya dengan melihat kondisi tersebut, semua instrumen saat ini sudah dalam kondisi membaik. “Akhir tahun hasilnya diharapkan positif dan pada tahun depan juga akan mendapatkan hasil positif,” harapnya.

Meski begitu dia mengakui tantangan ke depan akan selalu ada. Terlebih dalam hal persaingan. Untuk itu WSBP tetap komitmen untuk menjaga kualitas produk dan layanan agar terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. “Kami akan terus berinovasi sehingga kami tidak ketinggalan dengan yang lain,” kata dia.

WSBP telah memiliki wajah baru melalui transformasi visi dan misi yang ditetapkan berdasarkan aspirasi para pemegang saham dan pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan perkembangan dan tantangan industri beton precast di Indonesia.

Baca  Juga: Jejak Kualitas Terbaik WSBP di Berbagai Proyek-Proyek Infrastruktur

Terintegrasi

Pada kesempatan lain, Banu mengatakan pihaknya mengukuhkan komitmen untuk menjadikan WSBP sebagai perusahaan yang kompetitif dengan melakukan integrasi bisnis beton dari hulu hingga hilir dengan menjalankan kegiatan operasi di bidang quarry, readymix, dan precast, sehingga meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.

“Kami juga ingin menjadikan konstruksi serta modular sebagai lini bisnis utama perusahaan yang masih sangat berhubungan dengan lini bisnis beton terintegrasi sebagai katalis perseroan dalam mencapai keberlanjutan,” kata Banu seperti dilansir Antara belum lama ini.

Strategi tersebut sejalan dengan visi baru WSBP di mana menjadikan perseroan sebagai mitra terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi, dan modular di Indonesia.

Untuk mencapai visi besar tersebut, WSBP telah memiliki misi yang kuat, antara lain menjadi one stop solution di industri beton terintegrasi, konstruksi dan modular serta peralatan pendukung sesuai kebutuhan pelanggan.

Perseroan juga membangun tata kelola yang baik dengan menerapkan etika dan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku dalam setiap proses bisnis perusahaan; menumbuhkan kompetensi pegawai secara cerdas berbasis industri untuk peningkatan kinerja dan kesejahteraan pegawai; serta menciptakan keuntungan yang sehat, pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis yang dilakukan bersama-sama dengan mitra kerja.

Tak hanya itu, WSBP juga siap menjalankan sistem manajemen terintegrasi, teknologi tepat guna untuk menumbuhkan inovasi, efektifitas dan efisiensi, serta unggul dalam kualitas, keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan menuju industri hijau.

Baca Juga: Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Senilai Rp1,41 Triliun



Melalui misi tersebut, WSBP ingin memenuhi kebutuhan pelanggan di bidang industri beton terintegrasi, konstruksi, modular serta peralatan pendukungnya dengan tata kelola perusahaan yang baik baik dari sisi governance, risk, dan compliance.

Lebih lanjut Banu menyampaikan perubahan pada visi dan misi perusahaan berangkat dari harapan manajemen untuk melakukan perbaikan fundamental WSBP guna untuk dapat memenuhi komitmen pelaksanaan perjanjian homologasi PKPU serta membangun kembali kepercayaan seluruh stakeholders, baik itu perbankan, vendor, bondholder, dan lain-lain.

Ke depan, WSBP fokus terhadap perbaikan tata kelola yang baik dalam setiap proses bisnis dan menjawab tantangan persaingan perusahaan dengan prinsip kolaborasi bersama para mitra baik pemberi kerja maupun vendor-vendor yang mendukung operasional perusahaan.

“Perubahan yang kami lakukan juga dilatarbelakangi berkembangnya inovasi industri manufaktur, sehingga diperlukannya pengembangan inovasi dan digitalisasi perusahaan,” ujar Banu.

Implementasi program transformasi BUMN konstruksi itu diharapkan dapat menunjukkan hasil positif yang tercermin pada kinerja perusahaan. Manajemen WSBP menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 15 persen sampai 17 persen per tahun selama lima tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya