SOLOPOS.COM - Ilustrasi PNS (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo, Dwi Ariyatno, mengakui banyak aparatur sipil negara atau ASN Pemkot Solo asal luar kota yang terpaksa nglaju.

Mereka nglaju karena tak mampu membeli rumah di Solo atau kawasan terdekat Kota Solo. Bahkan ada ASN Solo yang rumahnya di Jogja dan setiap hari pulang pergi naik commuterline KRL Solo-Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya belum punya datanya [jumlah pelaju dari Jogja]. Asumsinya perkantoran ada dua sampai tiga orang, ya setidaknya ada kesulitan mobilitas terkait untuk melaksanakan tugas,” kata Dwi saat diwawancarai Solopos.com, Senin (5/10/2022).

Dia menjelaskan jam masuk kantor bagi pegawai Pemkot Solo adalah pukul 07.15 WIB. Para ASN yang nglaju turun di Stasiun Purwosari lanjut dengan naik bus Batik Solo Trans (BST). “Kalau enggak dilewati transportasi umum, meninggalkan sepeda motor di stasiun. Dalam posisi itu, cost transportasi jadi tinggi,” paparnya.

Karakteristik Kota Solo, menurut Dwi, tidak berbeda jauh dengan Jakarta namun dalam ruang lingkup lebih kecil. “Rata-rata pegawai kami itu orang Solo tapi tinggal di luar Solo. Hanya beberapa yang tinggal di dalam kota, itu statusnya [rumah] bukan kepemilikan pribadi,” jelasnya.

Baca Juga: Walah, 50 Persen ASN Pemkot Solo Ternyata Belum Punya Rumah

Sebelumnya diberitakan, sekitar 50 persen dari total jumlah ASN Pemkot Solo yang belum memiliki rumah sendiri. Pemkot Solo dan PT Taspen akan membangunkan rumah bagi ASN tersebut pada akhir tahun ini.

Pemkot Solo Gandeng PT Taspen Bangun Hunian ASN

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih kepada Solopos.com di sela-sela pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (4/10/2022).

Kosasih datang bersama timnya, termasuk Pemimpin PT Taspen Properti Indonesia. Kosasih menjelaskan Taspen melakukan survei mengenai bagaimana ASN bisa memiliki rumah di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Kebutuhan Pokok ASN Solo: Sandang, Pangan dan 50% Papan

Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun bagi ASN dan pejabat negara. “Ternyata ASN itu memiliki keuangan yang sangat baik dan sangat pasti karena pembayaran pasti tidak pernah terlambat, tidak pernah kurang. Tapi kenapa banyak ASN yang tidak memiliki rumah?” katanya.

Dia menjelaskan beberapa alasan ASN tidak memiliki rumah, di antaranya tidak sanggup membayar cicilan, tidak sanggup membayar uang muka, dan harga tanah di Kota Solo mahal bagi ASN.

“Solo yang membutuhkan perumahan masih banyak. Sekitar 50 persen ASN Pemkot Solo belum memiliki rumah sendiri. Jadi kami ingin sebanyak mungkin ASN Pemkot Solo memiliki rumah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya