SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung oksigen. (theconverstaion.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah desa di Kabupaten Wonogiri berinisiatif membeli berbagai alat kesehatan seperi tabung oksigen dan ventilator dan oxymeter. Langkah ini bagian dari penanganan pandemi Covid-19 di wilayah perdesaan.

Oksigen medis menjadi barang langka saat kasus Covid-19 meningkat seusai Lebaran. Pasien positif corona yang mengalami sesak napas harus menjalani terapi oksigen untuk membantu mendapatkan asupan oksigen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setiap rumah sakit rujukan Covid-19 memiliki stok oksigen medis. Sementara tak sedikit keluarga pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah kelimpungan mencari oksigen medis.

Baca Juga: Petani Selogiri Ancang-ancang Gunakan Mesin Pompa Air

Ekspedisi Mudik 2024

Guna membantu warga yang membutuhkan oksigen medis, pemerintah desa di Wonogiri mengalokasikan anggaran untuk membeli alat-alat kesehatan.

“Kami baru saja membeli tabung oksigen lengkap dengan ventilator senilai lebih dari Rp2 juta. Jika ada pasien positif yang sesak napas bisa langsung memakai tabung oksigen tersebut. Ada satgas jaga tangga yang akan mengambil tabung oksigen di balai desa,” kata Kepala Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Sukamto Priyowiyoto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/7/2021).

Pemerintah desa telah melakukan refocusing anggaran sebesar delapan persen guna menyokong penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Masyarakat Desa di Wonogiri Dilatih Tata Cara Pemakaman Jenazah Covid-19

Dana refocusing pemerintah desa di Wonogiri itu untuk untuk membeli alat kesehatan, oksigen, masker, dan cairan disinfektan. Selain itu, dana refocusing juga digunakan untuk memasok kebutuhan pokok pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

PPKM Berbasis Desa

“Justru kondisi kesehatan pasien positif yang menjalani isolasi mandiri harus dipantau secara ketat. Satgas tingkat desa segera bergerak jika mendapat laporan ada pasien positif yang sesak napas berat,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Teguh Subroto. Anggaran refocusing digunakan untuk berbagai kegiatan operasional pengendalian pandemi Covid-19. Misalnya, memenuhi kebutuhan pokok pasien positif yang menjalani isolasi di rumah isolasi terpusat di desa.

Baca Juga: Lagi Isoman, Warga Wonogiri bisa Dapatkan Sembako Gratis dengan Cara Ini

Mereka juga mendapat obat dan vitamin yang dikirim dari puskesmas. “Hanya beberapa lokasi kegiatan fisik yang digarap pada tahun ini. Sebagian besar bantuan dana desa digeser untuk penanganan Covid-19. Butuh anggaran cukup besar untuk penanganan pandemi Covid-19,” paparnya.

Sebelumnya, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan penerapan PPKM dilaksanakan berbasis di desa hingga rukun tetangga (RT). Pemerintah desa di Wonogiri harus renponsif saat ada pasien positif yang membutuhkan penanganan cepat termasuk kebutuhan oksigen.

Baca Juga: Polres Wonogiri Door To Door Salurkan Beras untuk 1.200 Keluarga Terdampak Covid-19

Bupati juga meminta agar pemerintah desa membeli alat-alat kesehatan seperti oxymeter untuk membantu penanganan pasien corona. Masyarakat bisa menggunakan oxymeter untuk mengukur kadar saturasi oksigen secara bergantian.

“Pemanfaatan anggaran delapan persen untuk penanganan Covid-19 harus bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, setiap desa membeli dua-lima oxymeter. Saya kira sudah cukup sebagai bagian deteksi dini penanganan Covid-19,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya