SOLOPOS.COM - Uang tunai rupiah. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggulirkan kembali bantuan sosial setelah memutuskan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat Jawa-Bali. Bansos PPKM Darurat Jawa-Bali tersebut tidak akan menambah dana melainkan memaksimalkan dana program pemulihan ekonomi nasional atau PEN.

“Realokasi saja [tidak menambah anggaran PEN],” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa saat dikonfirmasi, Kamis (1/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kunta tidak menerangkan lebih lanjut pos apa saja yang direalokasi dan jumlah yang disiapkan untuk bansos PPKM Darurat. Dia meminta bertanya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca Juga: Angkatan Udara Israel Serang Gaza Lagi

Akan tetapi pada diskusi secara virtual kemarin, Kunta menjelaskan bahwa realisasi anggaran PEN sampai dengan 25 Juni sebesar Rp237,54 triliun atau hampir 34% dari total pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun.

Jika diperinci, anggaran PEN untuk kesehatan terealisasi Rp45,4 triliun atau 26% dari total pagu Rp172,84 triliun. Perlindungan sosial sebesar Rp65,36 triliun atau 44% Rp148,27 triliun.

UMKM & Korporasi

Untuk dukungan terhadap UMKM dan korporasi, realisasi anggaran mencapai 26,3% dari pagu Rp193,74 triliun. Program prioritas Rp39,79 triliun atau 31,1% dari Rp127,85 triliun.

Terakhir, insentif dunia usaha mencapai Rp36 triliun atau 63,5% dari total pagu Rp56,73 triliun. Masing-masing pada pos anggaran membuat serapan hingga memasuki semester II/2021 di bawah 50%.

Baca Juga: Thailand Bakal Buka Pintu Mulai Oktober

Kendala itu yang pertama adalah lonjakan kasus Covid-19. Lalu, bantuan untuk dunia usaha masih perlu dimaksimalkan. Pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mengenahui insentif yang diberikan pemerintah.

Untuk mengatasi itu, pemerintah terus memonitor program-program yang kurang tepat sasaran. Dengan pemetaan tersebut, alokasi bisa digeser ke sektor lain yang dianggap lebih penting.

“Sehingga kita bisa mencari mana yang pas dan bagus sehingga serapannya meningkat di semester II/2021,” jelasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya