SOLOPOS.COM - Amplop bantuan sosial tunai untuk PKL terdampak PPKM darurat dari Baznas Karanganyar tertera nama istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus tulisan nama Bupati Karanganyar, Juliyatmono, beserta istri, Siti Khomsiyah, di amplop bantuan sosial (bansos) tunai  berbuntut panjang. Karena BST itu dananya bersumber dari Badan Amin dan Zakat Nasional (Baznas).

Bupati Juliyatmono telah menyatakan ada kekeliruan. Dia menegaskan tidak pernah memerintahkan untuk mencantumkan nama istrinya yang juga anggota DPRD Karanganyar, di dalam amplop bansos. “Saya tidak memerintahkan. Nanti diganti, kalau perlu bupati atau Baznas karena sumbernya bukan dari APBD,” ucap dia, Rabu (21/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku tidak mengetahui terkait adanya nama istrinya yang tercantum pada amplop. “Masyarakat sudah tahu sebenarnya kalau itu dari Baznas. Mungkin kejadiannya karena kehabisan amplop, saya tidak tahu,” imbuh dia.

Baca Juga: Nama Istri Bupati Karanganyar Tertera Di Amplop Bansos PPKM Darurat, Ini Penjelasan Pemkab

Persoalan itu disorot anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. Ia meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk bersikap tegas. “Kemendagri perlu mengambil sikap tegas dan sanksi keras. Karena di tengah pandemi masih ada yang sibuk dengan kepentingan politis,” kata Mardani, kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).

Mardani mengingatkan kepala daerah untuk tidak melakukan politisasi dalam penyaluran bansos. Apalagi mengklaim pendistribusian bansos secara personal. Oleh karena itu, menurutnya perlu ada pengawasan dan pembinaan terhadap kepala daerah.

“Pertama ini perilaku tidak jujur. Bansos itu hak rakyat. Politisasi bansos seumpama mengambil hak orang dengan klaim personal. Semua pihak harus mengecam dan jika itu adalah dilakukan kepala daerah,” ujarnya.

Baca Juga: Wakil Rakyat Karanganyar Ini Pakai Mobil Dinasnya Untuk Bantu Warga Cari Oksigen

Dari Baznas

Seperti diketahui, Pemkab Karanganyar bansos tunai senilai Rp300.000 kepada ratusan PKL terdampak PPKM darurat. Di amplop, tertera tulisan nama Bupati Karanganyar Juliyatmono dan istrinya, Siti Khomsiyah.

Pembagian bansos tunai tersebut dilakukan di kantor Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar, sejak Senin (19/7/2021). Tak kurang dari 840 PKL terdampak PPKM darurat mendapatkan BST.

Selain tulisan nama Bupati dan istri, hanya tertera keterangan alamat dan kantor Bupati di sisi kiri kanan amplop berwarna putih tersebut. Sedangkan logo Baznas sama sekali tak dicantumkan.

“Iya sumbernya dari Baznas. Totalnya Rp 300 juta. Memang ada pos untuk penanggulangan bencana, karena Baznas juga diinstruksikan supaya kita tanggap terhadap bencana ini,” ujar Ketua Baznas Karanganyar, Sugiyarso, Rabu (21/7/2021).

Sugiyarso menyebut, dana bantuan tersebut cair setelah Baznas berkoordinasi dengan Pemkab Karanganyar. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak tahu-menahu terkait pencantuman nama istri Bupati dalam amplop bansos tunai tersebut.

“Saya belum ngecek. Saya belum tahu. Kalau Pak Bupati, beliau kan memang Ketua Penanggulangan COVID. Yang penting perjanjiannya dari Baznas. Kalau menyerahkan, kan orang lain boleh menyerahkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya