SOLOPOS.COM - Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Ilustrasi  (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

JAKARTA — Tiga perusahaan milik negara PT Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, dan PT Taspen sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang bergerak dalam usaha perbankan untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama ditandatangani Dirut Mandiri Zukifli Zaini, Dirut Pos Indonesia I Ketut Mardjana, Dirut Taspen Agus Haryanto, yang disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam sambutannya mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah yang bagus dan sepenuhnya mendukung terbentuknya aliansi tiga perusahaan tersebut.

“Kerja sama Mandiri, Pos Indonesia dan Taspen akan menjadikan jaringan perbankan yang dibentuk sangat luas sejalan dengan layanan pos yang mencapai hingga di pelosok desa,” kata Dahlan.

Sementara itu Dirut Mandiri Zulkifli, menuturkan sinergi ini merupakan untuk dalam memperkuat akses masyarakat pada layanan keuangan (financial inclusion), yang fokus mengembangkan sektor UMKM, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Indonesia menghadapi tantangan berupa terbatasnya akses layanan finansial, yang mengakibatkan pertumbuhan bisnis kurang optimal, dan menghambat upaya pengentasan kemiskinan,” kata Zulkifli.

Sementara itu Dirut Pos Indonesia Ketut Mardjana mengatakan kerja sama ini langkah lanjutan perusahaan untuk lebih mengembangkan bisnis di bidang jasa keuangan. Dijelaskan Ketut, pembentukan anak usaha tersebut yaitu PT Bank Sinar Harapan Bali yang 81,46 persen sahamnya dikuasai Bank Mandiri.

Dalam draft awal, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham mayoritas, sedangkan selebihnya dikuasai Pos Indonesia dan Taspen yang masing-masing sekitar 20,2 persen. Adapun dana sebagai modal yang harus disetor Pos Indonesia jika rencana itu terealisasi akan berkisar Rp174,34 miliar.

Alasan Pos Indonesia ingin membuat usaha patungan ini sangat masuk akal karena dukungan infrastruktur layanan yang bisa merambah hingga ke pedesaan. Dengan sinergi tersebut bukan tidak mungkin Mandiri bisa lebih besar lagi dan bahkan bersaing ketat dengan BRI.

Dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia Pos Indonesia sangat memadai karena memiliki jaringan Kantor Pos di 24.000 titik layanan, 3.746 Kantor Pos On-line dan 11.835 agen pos.

Sementara itu Bank Mandiri memiliki 28.518 karyawan dengan 1.733 kantor cabang dan 7 kantor cabang/perwakilan perusahaan di luar negeri.

Layanan distribusi Mandiri dilengkapi jaringan ATM sebanyak 31.139 ATM, jaringan electronic dara capture (EDC) sebanyak 143.384 unit, serta electronic channels yang meliputi internet banking, SMS Banking dan call center.

Adapun PT Taspen memiliki peserta program Tunjangan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun yang jumlahnya mencapai 6.848.725 orang.

Jaringan Taspen meliputi 6 kantor cabang utama, 39 kantor cabang, dan tiga kantor cabang pembantu dengan total karyawan sebanyak 1.943 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya