SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melihat Jembatan Jambangan di Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, yang ambrol, Sabtu (25/4/2015) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Banjir Soloraya menyebabkan rusaknya berbagai infrastruktur, termasuk sebuah jembatan di Sragen yang ambrol.

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan Jambangan yang terletak di Dukuh Semplak, Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, ambrol diterjang banjir, Sabtu (25/4/2015) siang. Jembatan sepanjang 20 meter dan lebar 4 meter itu merupakan jalur yang menghubungkan antara Kedawung dan Sragen selatan menuju Kabupaten Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jalur tersebut merupakan jalur minibus yang menghubungkan dua kabupaten. Jembatan itu ambrol sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut penuturan warga jembatan mengalami retak-retak sejak Sabtu pagi. Terjangan air yang begitu deras dari arah hulu membuat jembatan yang memang telah berusia uzur tersebut retak dan ambrol.

Seorang saksi mata, Parsi, 48, ditemui wartawan di lokasi kejadian menuturkan hujan deras mengguyur sejak Jumat (24/4/2015) malam. “Hujan deras sepanjang malam. Air sungai deras sekali sehingga konstruksi jembatan retak. Sabtu pukul 10.00 WIB jembatan ambrol,” tutur warga Semplak, Karangpelem tersebut. Menurut dia sesaat sebelum kejadian ada beberapa kendaraan yang bermaksud melintasi jembatan.

Beruntung warga setempat berhasil mencegah pengguna jalan melintas. Tapi menurut Parsi ada satu pengendara sepeda motor yang terjatuh saat berdiri di jembatan. Saat itu pengendara sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya tersebut bermaksud melihat bagian jembatan yang retak-retak.

“Ada tiga pengendara sepeda motor yang berdiri di jembatan sesaat sebelum jembatan ambrol. Dua orang berhasil meloloskan diri, satu orang ikut jatuh saat jembatan ambrol. Tapi dia bisa berdiri sendiri dan kembali naik sepeda motor, lalu pergi,” sambung Parsi.

Sedangkan Paiman, 47, warga Dukuh Tanjung RT 013 Desa Celep, Kedawung, menuturkan Jembatan Jambangan merupakan jalur vital yang menghubungkan Sragen dengan wilayah Karanganyar, utamanya Kecamatan Tasikmadu, Kebakkramat, dan Mojogedang. Beruntung terdapat beberapa jalur alternatif pengganti jalur yang melalui Jembatan Jambangan.

“Angkutan umum minibus yang biasa lewat jembatan ini pun tetap beroperasi kendati lewat jalur memutar,” kata dia.

Paiman mengatakan Jembatan Jambangan sudah beroperasi sekitar 30 tahun terakhir. Selama ini tidak ada tanda-tanda jembatan mengalami kerusakan. Dia memperkirakan kerangka jembatan akan terbawa arus bila sungai kembali banjir. Warga telah membuat pembatas dari bambu dan kayu di dekat jembatan untuk mencegah jatuhnya korban. Warga juga memasang tanda peringatan adanya jembatan rusak di jalur menuju jembatan.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPU Sragen, Hutomo Ramelan, saat dihubungi Solopos.com mengaku sudah mendapat laporan kerusakan Jembatan Jambangan. Dia telah mengirim petugas untuk menginventarisasi kerusakan jembatan. “Tapi kami belum bisa kalkulasi kerugian materiil ambrolnya Jembatan Jambangan. Tunggu dua hingga empat hari ke depan,” kata dia.

Hutomo menerangkan perbaikan Jembatan Jambangan dan Jembatan Kembang (Sambirejo) menjadi prioritas jangka pendek Pemkab Sragen. Pemkab akan menggunakan anggaran tak terduga untuk membiayai pembangunan dua jembatan yang rusak akibat bencana alam tersebut. “Kerusakan jembatan ini kan karena bencana. Jadi kami bisa pakai anggaran tak terduga 2015,” sambung dia.

Hutomo menjelaskan tahun ini ada tujuh jembatan yang akan dipugar dan direhabilitasi. Anggaran pemugaran menggunakan APBD Sragen 2015. Tapi dia mengaku tidak hafal jembatan mana saja yang akan dipugar tersebut. “Selain dua jembatan yang ambrol itu, ada tujuh jembatan lain yang akan kami perbaiki. Anggaran sudah masuk APBD 2015, tinggal pelaksanaan,” terang dia.

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Sragen yang membidangi infrastruktur, Sugiyamto meminta Pemkab segera membangun ulang Jembatan Jambangan dan Jembatan Kembang yang ambrol diterjang banjir. Menurut dia infrastruktur jalan dan jembatan yang layak dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat. Sumber anggaran perbaikan jembaran menurut dia bisa diambilkan dari anggaran tak terduga.

“Yang tak kalah penting, pemetaan kondisi seluruh jembatan di Sragen. Jangan sampai menunggu ambrol dulu baru diperbaiki. Pemkab harus tepat dalam prioritas penganggaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya