SOLOPOS.COM - Tiga pelajar putri menembus jalan desa yang terendam banjir di Dusun Sayung Kulon, Sayung, Demak, Jateng, Kamis (15/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Banjir rob yang melanda sejumlah wilayah di pesisir utara Jawa Tengah (Jateng) memberikan dampak negatif bagi para petani tambak. Setidaknya ribuan hektare tambak di empat kabupaten yang dilanda banjir rob yang mengalami gagal panen hingga menyebabkan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, mengatakan banjir rob memberi dampak kerugian cukup besar. Ia mencontohkan yang terjadi di Pekalongan, dari total 700,96 hektare tambak, sekitar 600 hektare dipastikan gagal panen dengan angka kerugian mencapai Rp8,6 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hampir 80 persen tambak di Pekalongan kena imbas banjir rob Pantura,” kata Fendiawan, Jumat (3/6/2022).

Tak hanya di Pekalongan, kerugian besar juga menimpa petani tambak di Tegal, Jawa Tengah (Jateng) akibat banjir rob. Hal ini dikarenakan tambak bandeng dan udang vaname milik mereka rusak terdampak banjir rob.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tambak bandeng yang gagal panen seluas 370 hektare dan tambak vaname yang gagal panen ada 33 hektare. Total [kerugian] diperkirakan mencapai Rp50 miliar,” imbuhnya.

Baca juga: Banjir Rob Intai Jateng Lagi! Ini Wilayah yang Patut Waspada

Sementara itu, di wilayah Pati ada sekitar 2.005 hektare tambak ikan nila dan udang vaname yang rusak akibat diterjang banjir rob. Ribuan hektare tambak di Pati, Jawa Tengah yang mengalami kerugian akibat banjir rob itu tersebar di Kecamatan Batangan, Juwana, Gearijaksa, Trangkil, Margoyoso, Tayu, dan Seti,

“Jumlah kerugian yang ditanggung petambak di Pati ditaksir mencapai Rp29,6 miliar,” lanjut dia.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Brebes, kerusakan tambak akibat banjir rob berada di 13 desa yang mencakup Desa Wanasari, Brebes, Bulukamba, Tanjung, Randusanga Kulon, dan Losari. Para petani tambak di 13 desa di Brebes itu pun ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp8,4 miliar.

Baca juga: Wali Kota Tangani Sendiri Mediasi Petani Tambak Mangkang Kulon dan Investor

“Dampak itu, belum termasuk di Desa Randusanga Kulon yang mana ada tambak bandeng, udang vaname, rumput laut dan garam seluas 800 hektare yang hancur karena banjir rob. Jumlah kerugiannya Rp2,4 miliar,” beber dia.

Fendiawan mengatakan saat ini DKP Jateng tengah berusaha memberikan bantuan untuk memulihkan sektor industri tambak budidaya karena banjir rob. Langkah riilnya dengan memberikan bantuan jaring yang dipasang di sekeliling tambak.

“Bantuan jaring juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat masa panen ikan, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Solusinya, kami bersama dinas setempat juga membantu benih bandeng untuk memulihkan perekonomian nelayan yang terdampak,” ujar Kepala DKP Jateng itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya