SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Banjir lahar dingin terbesar di Jembatan Kali Putih, Desa Jumoyo, Magelang, menyebabkan aktivitas warga kacau balau. Ratusan warga di tujuh dusun di sekitar terjadinya banjir lahar dingin kesulitan untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari.

Tujuh Dusun itu yakni Dusun Jempol, Dusun Ngipik, Dusun Randukuning, Dusun Gebayan, Dusun Sabrangkali, Dusun Tegalsari dan Dusun Seloiring. Beberapa fasilitas umum berupa sekolah rusak. Jalan juga banyak yang terendam material lahar dingin berupa batu besar dan pasir.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Pertokoan yang mayoritas berada di sepanjang Jalan Raya Magelang-Yogyakarta memilih tutup. Akibatnya warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Putusnya tiga jembatan di tiga dusun, yakni Dusun Cirahan, Dusun Cibayan dan Dusun Sabrangkali juga membuat warga tidak bisa keluar rumah.

166 Jiwa warga Desa Ngipik yang berada di radius 10 km dari Jembatan Kali Putih juga merasa sangat khawatir karena musibah itu. Banjir lahar diperkirakan sudah melebarkan dan membelokkan Kali Putih. Bahkan suara banjir lahar dingin terdengar gemuruh di desa itu.

Semalam banjir lahar dingin meluap ke Jalan Raya Magelang-Yogyakarta setinggi 3 meter dan sepanjang 500 meter lebih. Kondisi Jalan Raya Magelang-Yogyakarta luluh lantak. Ruas jalan itu masih ditutup dan putus total.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya