SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pemerintah mengklaim telah mengelola utang dengan hati-hati dan produktif.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengklaim manajemen utang sudah dilakukan dengan sangat hati-hati, karena digunakan hanya untuk membiayai sektor produktif. Hal ini menanggapi banjir kritik dan kekhawatiran akan kemampuan pemerintah membayar utang yang nilainya mencapai Rp4.035 triliun per Februari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan Schneider Siahaan mengatakan prioritas utama pemerintah dalam penggunaan utang adalah pembiayaan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jadi itu memang sektor-sektor yang memberikan nilai tambah tinggi, tapi dalam jangka panjang,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (21/3/2018).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran belanja pendidikan dialokasikan sebesar Rp440 triliun, anggaran kesehatan sebesar Rp110 triliun, dan anggaran infrastruktur Rp410 triliun.

Dia mengatakan masyarakat memang tidak dapat melihat efek dari investasi pendidikan dan kesehatan dalam jangka yang dekat. “Itu namannya kan kita investasi ke sumber daya manusia, jadi memang tunggu lah,” katanya.

Mengenai penggunaan utang dalam pembangunan infrastruktur, lanjut Schneider, infrastruktur yang sudah rampung telah memberikan dampak yang cukup signifikan dalam praktiknya. Adapun, dampak yang dimaksud adalah penurunan dwelling time di beberapa pelabuhan, dan penurunan biaya logistik.

“Itu kita sudah lihat turun, dan itu menandakan infrastruktur berdampak positif dalam pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Selain itu, katanya, penurunan inflasi hingga 3,61% juga merupakan hasil dari infrastruktur. “Infrastruktur yang baik mengurangi biaya logistik, yang berdampak pada kestabilan harga pangan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya