SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Aliran banjir di sungai Code, Cokrodirjan, Yogyakarta, Rabu (22/04/2015) malam. Banjir menggenangi hampir di seluruh kampung di bantaran sungai Code di Yogyakarta.

Banjir Jogja tidak hanya terjadi di Kota Jogja tetapi juga sejumlah wilayah di Bantul dan Sleman.

Harianjogja.com, JOGJA-Hujan deras yang terjadi Rabu (22/4/2015) mengakibatkan sejumlah sungai
di Kota Jogja, Bantul dan Sleman meluap. Berikut daftar kawasan yang terkena musibah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

20 Rumah Terendam di Dusun Sambirejo
Di Dusun Sambirejo, Desa Pringgan, Kotagede, 20 rumah terendam air, bahkan tanggul jebol.

Tanggul di Surokarsan Ambrol
Banjir juga mengakibatkan daerah air di Mergangsan melebihi tanggul, tepatnya di Brontokusuman,
Surokarsan dan Keparakan. Adapun di Surokarsan, Wirogunan sebuah tanggul dilaporkan ambrol.

Ekspedisi Mudik 2024

4 Kecamatan di Umbulharjo Ikut Terendam
Air di Kali Gajah Wong meluap. Air di Warung Boto, Umbulharjo, mencapai ketinggian 180entimeter. Sebanyak 10 rumah di RT 38 RW 9 terendam air. Daerah Gambiran di belakang Kantor Aspada, air
sudah masuk rumah.

Di Kampung Sorosutan, Sorosutan dan Balirejo, Muja-muju terdapat masing-masing sebuah tanggul yang jebol. Selain itu, air menggenang juga terjadi di Mrican, Giwangan.

Danurejan, Dua Kampung Ikut Tergenang
Sebanyak dua kampung di Danurejan yakni Cokroyudan, Tegalpanggung dan Gemblakaan Bawah Suryaatmajan ikut merasakan dampak hujan deras.

“Daerah Code RW 1, SD 3 Ledok Tukangan juga terendam air. Air juga masuk ke perumahan di Klitren. Air sampai selutut orang dewasa. Sungai Winongo juga ada peningkatan air,” Komandar SAR DIY, Wisnu Windarto saat memantau lokasi banjir, Rabu (22/4/2015).

Air di Gedongtengen Capai Setengah Meter
“Di sekitar Sungai Winongo, Jlagran, Gedong Tengen, tiga rumah terendam air setengah meter. Warga sudah dievakuasi,” ujar dia.

Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Lansia
Banjir akibat air Sungai Code yang meluap juga melanda ratusan rumah di RT 16 RW 6 Sayidan, Kelurahan Prawirodirjan. Ketinggian air di lokasi ini sudah mencapai pinggang orang dewasa. Lurah Prawirodirjan, Ekwanto, mengatakan tim penyelamat yang berasal dari komunitas dan aparat keamanan berusaha membujuk warga yang belum bersedia dievakuasi.

“Mereka sudah lanjut usia dan merasa banjir akan cepat surut sehingga enggan dievakuasi,” jelasnya.

Menurut Ekwanto, air sungai mulai meluap sejak pukul 18.00 WIB dan perlahan merendam rumah penduduk. Setidaknya, ada 100-an rumah terendam dan ratusan warga dievakuasi ke Balai Kutilang yang berlokasi di RT 5.

Selain di Sayidan, Prawirodirjan, banjir juga terjadi di Ratmakan, Ngupasan.

Tanggul di Sorosutan Jebol
Di Sorosutan, Umbulharjo, akibat luapan Kali Code sekitar 200 warga RT 62/RW16 diungsikan setelah kawasan di sekitar Green House terendam air setinggi kurang lebih satu meter. Luapan terjadi setelah tanggul sisi timur Kali Code jebol sekitar 20 meter sekitar pukul 21.00 WIB.

”Sebanyak 100 orang dewasa dan 100 anak-anak kami ungsikan ke masjid Green House karena kondisinya tidak memungkinkan,” kata Lurah Sorosutan Krisno Irianto.

Dia juga mengatakan wilayah RT63/RW18 juga terendam air. Namun kondisinya belum terpantau karena pihaknya masih berkonsentrasi untuk mengungsikan warga di RT62. Sampai berita ini ditulis pukul 22.15 WIB, aliran air Kali Code di kawasan tersebut masih cukup tinggi. Bahkan ketinggian air hampir sama dengan ketinggian talut.

Kali Belik ‘Kumat’, Klitren Tergenang
Sementara itu di daerah Klitren genangan mencapai 20 cm yang berasal dari luapan Kali Belik. Luapan terjadi sejak pukul 18.00 WIB dan masih terjadi hingga pukul 21.30 WIB. Ketua RT2/RW1 Kelurahan Klitren Gondokusuman, Darwanto mengatakan setelah pukul 21.30 seiring dengan berhentinya hujan genangan juga mulai surut.

“Yang di titik terendah di dekat sungai Belik tidak sampai 10 cm sehingga tidak ada pengungsian,” katanya.

Tasgana Warutama Siaga Pantau Jembatan Gondolayu
Sedangkan di kawasan Jembatan Gondolayu sejumlah personel Tasgana Warutama, melakukan pemantauan kali Code. Dari koordinasi diperoleh hingga pukul 22.00 aliran Code sudah mulai surut.

“Kami masih pantau terus. Dan sejauh ini air mulai surut,” kata Bayu Dwi Firman, anggota Tasgana.

Banjir juga terjadi di Sleman. Wisnu Windari mengatakan Jembatan Pulen Barat yang menghubungkan Turi dan Pakem, putus. Jl. Surosdadi Kidul sampai Surodadi Lor, Sleman, rusak parah terkena banjir yang meluap ke jalan.

“Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa,” ujar Wisnu Windarto.

Selain itu, di daerah Jetis Harjo, Cokrodiningratan terjadi talut dan tebing yang ambrol.

Talut Ambrol di Jagalan
Sebuah talut di Jagalan, Purwikinanti, Pakualaman dilaporkan ambrol pada Rabu (22/4/2015).



3 Kampung di Tegalrejo
Setidaknya tiga kampung di Tegalrejo merasakan genangan air dari hujan deras kemarin. Area tersebut di Sidomulyo, Bener; Bangunrejo, Kricak dan Telalrejo, Tegalrejo.

Papringan Sleman
Di daerah Papringan, Jalan Grinjing dan Jalan Wuluh RT 17, 15, 13, 11, dan RT 7 juga terancam.

Air Meluap di Imogiri Barat
Di Jl. Imogiri Barat, Ngoto, air juga meluap dan merendam dua rumah. Dibutuhkan tali dan pelampung
untuk mengevakuasi warga. Ketinggian air mencapai setengah meter.

“Permukaan air sungai mulai turun pada pukul 21.55 WIB. Namun, arusnya masih deras,” kata Wisnu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya