SOLOPOS.COM - Banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas pada Minggu (1/1/2023). Saat ini, banjir di Kudus meluas di 17 desa yang tersebar di empat kecamatan. Padahal sebelumnya banjir hanya terjadi di tiga desa.

Keempat kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Jati, Undaan, Mejobo, dan Kaliwungu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, mengatakan desa yang terdampak banjir di Kecamatan Jati tersebar di empat desa, yaitu Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, Tanjung Karang, dan Jati Kulon. Banjir di kecamatan ini sebagai dampak curah hujan tinggi.

Bukan hanya menggenangi permukiman warga, banjir juga menggenangi areal persawahan seluas 140 hektare. Sedangkan ketinggian genangan air di permukiman antara 20 sampai 70 cm.

Di Kecamatan Undaan, banjir disebabkan melimpasnya Sungai Juana menggenangi empat desa, yakni Desa Ngemplak, Karang Rowo, Wates, dan Undaan Lor. Di kecamatan ini, banjir menyebabkan 737 keluarga dengan jumlah 4.900 jiwa terdampak. Sedangkan persawahan yang terendam air seluas 385 hektare.

“Di Kecamatan Mejobo tercatat ada enam desa yang terdampak banjir, yakni Desa Kirig, Payaman, Gulang, Temulus, Kesambi, dan Desa Golantepus,” kata dia.

Di kecamatan ini, lanjut dia, jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 3.700 keluarga karena luas genangan di permukiman mencapai 54 hektare. Sedangkan di areal persawahan yang terdampak 645 hektare dan ketinggian genangan banjir antara 20 sampao 50 cm.

Arus sungai juga meluap di Kecamatan Kaliwungu yang mengakibatkan tiga desa, yaitu Desa Setrokalangan, Pasuruhan Lor, dan Desa Mijen. Jumlah keluarga di kecamatan ini yang terdampak banjir mencapai 400 keluarga dengan jumlah 2.000 jiwa.

Selain menggenangi permukiman, banjir juga menggenangi areal persawahan seluas 140 hektare dengan ketinggian genangan air di permukiman antara 20 sampai 70 cm.

Akibat banjir tersebut, sebanyak 175 orang mengungsi di tiga tempat pengungsian. Di antaranya di Balai Desa Jati Wetan terdapat 161 orang, di Gereja Tanjung Karang ada dua jiwa, dan Desa Payaman ada 12 jiwa.

Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum setiap harinya, sudah disiapkan dapur umum dengan menyiapkan ratusan bungkus makan sesuai kebutuhan di masing-masing tempat pengungsian.

Meningkatnya debit Sungai Wulan meningkat mengakibatkan akses Jalan Kudus-Purwodadi tergenang banjir dengan ketinggian genangan sekitar 20 cm sepanjang 1,5 kilometer. Akses jalan menuju Desa Karangrowo juga tergenang dengan ketinggian air sekitar 20 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya