SOLOPOS.COM - Warga membersihkan jalan yang tergenang lumpur pascabanjir di Dukuh Nusupan RT 004/RW 005, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Minggu (20/11/2022) pagi. (Istimewa/Hari Kurniawan)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo sempat tergenang banjir pada Sabtu (19/11/2022) akibat hujan deras sejak Jumat (18/11/2022) telah surut pada Minggu (20/11/2022) pagi.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, kawasan yang terdampak genangan tersebut meliputi Kecamatan Weru, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki, dan Kecamatan Mojolaban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun debit air Sungai Bengawan Solo pada Minggu (20/11/2022) sudah turun sehingga kawasan yang terdampak banjir juga telah surut. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, yang bersebelahan dengan Sungai Bengawan Solo sudah tidak tergenang.

Sejumlah tenda pengungsian sementara yang terbuat dari terpal sudah ditinggalkan oleh warga. Namun beberapa harta benda warga yang diungsikan sementara masih berada di tenda-tenda tersebut hingga Minggu (20/11/2022) pukul 13.30 WIB.

Camat Mojolaban, Sukoharjo, Joko Windarto, mengatakan sebagian warga terdampak banjir yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah mereka yang tergenang air.

Baca Juga:Wilayah Banjir di Sukoharjo Bertambah Jadi 4 Kecamatan, Ratusan Warga Mengungsi

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Camat Mojolaban, Joko Windarto, sebanyak 792 keluarga dengan total 2.052 jiwa terdampak banjir di Mojolaban. dari jumlah , 851 dipastikan mengungsi yang tergabung dari 200 kepala keluarga.

Warga yang mengungsi itu terdiri atas 619 warga Desa Gadingan, 70 warga Desa Plumbon, 100 warga Desa Laban, lima warga Desa Palur, dan 57 warga Desa Tegalmade. Dari 851 warga tersebut ada 64 orang lansia, 58 anak balita, 10 ibu hamil, 27 warga rentan sakit dan cacat, serta 460 orang kategori lainnya.

Dapur Umum untuk Korban Banjir Masih Buka

Joko Windarto mengatakan sebagian warga terdampak banjir di Mojolaban, Sukoharjo, yang mengungsi itu sudah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumah mereka. “Dapur umum masih tetap ada, untuk membantu logistik makan warga maupun relawan,” kata Joko melalui Whatsapp kepada Solopos.com, Minggu (20/11/2022).

Terkait ketersediaan dan kebutuhan air bersih, sampai sekarang ia belum mendapatkan laporan dari warga. “Sementara belum ada laporan terkait kesulitan air bersih, berarti kemungkinan tidak ada permasalahan terkait itu [air bersih],” lanjut Joko.

Baca Juga: Total 6.996 KK di Sukoharjo Diterjang Banjir, Ketinggian Air hingga 2 Meter

Pengiriman bantuan logistik kepada warga di Kecamatan Mojolaban masih terus dilakukan sampai warga yang terdampak banjir dapat beraktivitas seperti biasanya. Logistik tersebut berupa bantuan makanan dan obat-obatan.

Sementara itu, warga Kecamatan Grogol, Sukoharjo, yang terdampak banjir pada Sabtu (19/11/2022), meliputi 250 keluarga dari Desa Langenharjo, 150 keluarga dari Desa Grogol, 70 keluarga dari Dwsa Kadokan, dan 500 warga dari Desa Telukan

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kondisi wilayah Dukuh Nusupan RT 004/ RW 005 Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, yang menjadi kawasan dengan ketinggian air mencapai 2 meter di beberapa rumah warga pada Sabtu (19/11/2022) telah surut.

Sejumlah warga tampak beraktivitas seperti biasa, dan ada beberapa warga mulai membersihkan kawasan rumah masing-masing. Camat Grogol, Herdis Kurnia Wahyu, mengatakan beberapa warga di kawasannya yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Hujan Lebat Semalaman, 8 Desa di Kecamatan Weru Sukoharjo Terendam Banjir

Akses Air Bersih

“Warga Nusupan RT 004/RW 005, yang terdampak paling parah sudah kembali ke rumah. Karena air sudah benar-benar surut,” kata Herdis saat dihubungi melalui Whatsapp, Minggu (20/11/2022).

Air telah surut pada Minggu (20/11/2022) pukul 04.00 WIB. Ia mengatakan tidak mendapat laporan terkait permasalahan akses air bersih dari warga. “Air bersih sudah terpasang dalam jaringan PDAM,” lanjutnya.

Terkait pengiriman logistik berupa makan, ia mengatakan warga Nusupan mendapatkan kiriman terakhir berupa makan siang. Sedangkan kawasan lain selesai pada makan pagi.

Sementara untuk wilayah Kecamatan Weru, Sukoharjo, warga yang terdampak banjir meliputi 438 keluarga dari Desa Krajan, 789 keluarga dari Desa Tawang, 560 keluarga dari Desa Grogol. Kemudian 363 keluarga dari Desa Jatingarang, 1.519 keluarga dari Desa Tegalsari, 752 keluarga dari Desa Karangwuni, 358 keluarga dari Desa Karangtengah, dan 635 keluarga dari Desa Karakan.

Baca Juga: Hujan Lebat 2 Jam Lebih, Total 3 Kecamatan di Sukoharjo Terendam Banjir

Sebanyak 15 orang sempat mengungsi di rumah Kepala Desa Tegalsari dan 20 lainnya mengungsi di Kantor Kecamatan Weru. Informasi yang diperoleh Solopos.com, Minggu, seluruh warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

Beralih ke Kecamatan Baki yang juga diterjang banjir, ada 50 keluarga dari Desa Ngrombo dan 20 keluarga dari Desa Mancasan yang terdampak. Anggota Relawan Relita, Sentot Maryanto, mengatakan kondisi banjir di Kecamatan Baki sudah terkendali.

“Baki sudah mandali [aman terkendali],” kata Sentot saat dihubungi Solopos.com melalui Whatsapp, Minggu (20/11/2022). Menurut informasi yang ia dapatkan, warga telah beraktivitas membersihkan rumah masing-masing ketika air sudah surut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya