SOLOPOS.COM - Tugu Singa di Desa Simo Boyolali (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Banjir Boyolali menjadi perhatian banyak pihak.

Solopos.com, BOYOLALI – Kompleks Perkantoran Kecamatan Simo menjadi langganan banjir saban hujan deras turun. Salah satu penyebabnya, ukuran saluran drainase yang terlalu kecil sehingga tak bisa menyalurkan limpasan air hujan dengan cepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Simo, Hanung Mahendra, menjelaskan banjir langganan di kompleks perkantoran Kecamatan Simo telah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Ketika dirinya menjabat beberapa bulan lalu, pemandangan banjir itu sudah terjadi saat hujan deras turun.

“Drainasenya terlalu sempit. Padahal, limpasan air hujan dari sawah dan jalan raya masuk semua. Akhirnya, begitu hujan agak deras turun, kompleks perkantoran Kecamatan Simo kebanjiran,” ujar Mahendra kepada Solopos.com, Rabu (22/2/2017).

Mahendra mengaku telah menyampaikan masalah banjir langganan di kantor Kecamatan Simo itu ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Diharapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017 memasukkan program perbaikan drainase kompleks Perkantoran Kecamatan Simo. “Harapan saya, bisa masuk dalam APBD Perubahan. Karena ini masalah lama dan belum teratasi,” terangnya.

Pantauan Solopos.com, lokasi kompleks perkantoran Kecamatan Simo lebih rendah dari posisi jalan raya. Akibatnya, air hujan di jalan-jalan raya masuk ke kompleks perkantoran. Di sisi lain, drainase di kompleks perkantoran Kecamatan Simo juga berasal dari saluran sawah yang cukup tinggi arusnya. Ditambah drainase yang sempit, limpasan air hujan dari berbagai penjuru itu akhirnya tak tersalurkan maksimal.

Meski demikian, kata Mahendra, banjir tak sempat memasuki ruang-ruangan perkantoran apalagi sampai merendam berkas-berkas perkantoran. “Beruntung, setelah hujan reda, banjir langsung lewat. Jadi, air hujan tak sempat merusak berkas-berkas,” tambahnya.

Salah satu pengguna jalan di wilayah Kecamatan Simo, Musthofa, mengatakan banjir tak hanya merendam kompleks perkantoran Kecamatan Simo. Namun, sejumlah ruas jalan raya juga tergenang air saat hujan deras turun. “Kalau hujan cukup deras, banjir bisa setinggi selutut orang dewasa,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan hujan dengan intensitas cukup tinggi akan terus terjadi pada Februari 2017. Potensi banjir akan tetap terjadi, khususnya dari saluran air dan sungai. Selain itu, hujan disertai angin kencang juga tetap berpotensi terjadi selama Februari ini.

“Kami imbau warga agar tak nekat melintasi jalan raya jika terjadi angin kencang. Hal ini untuk mewaspadai angin puting beliung yang bisa merobohkan pohon-pohon,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya