SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu rumah yang hanyut saat banjir bandang di Boyolali, Senin (17/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Kondisi salah satu rumah yang hanyut saat banjir bandang di Boyolali, Senin (17/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Soloraya, Minggu (16/6/2013) malam, mengakibatkan air Sungai Serang di wilayah Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, meluap hingga menyebabkan banjir bandang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 143 rumah warga di Desa/Kecamatan Kemusu tergenang akibat banjir tersebut. Satu rumah di antaranya hanyut dan satu rumah lainnya ambruk saat banjir bandang menerjang kawasan itu. Sementara di Kecamatan Wonosegoro, satu orang ditemukan tewas terseret banjir. Jembatan penghubung desa sepanjang 25 meter yang berada di Desa Kliyo, putus juga akibat terjangan banjir bandang tersebut.

Data yang dihimpun Solopos.com, Senin (17/6/2013), banjir bandang tersebut terjadi Senin pagi, sekitar pukul 03.00 WIB. Korban tewas yakni, Wagimin, 50, warga Dukuh/Desa Garangan, Kecamatan Kemusu. Diduga korban tewas terseret banjir dan ditemukan di wilayah Dukuh Beran, Desa Lemah Ireng, Kecamatan Kemusu. Sementara rumah warga yang hanyut tak tersisa adalah milik Darno, 70, warga Dukuh Pilangsari, Desa/Kecamatan Kemusu. Sedangkan rumah warga lainnya yang ambruk diterjang banjir adalah milik Tukimin, 50. Seratusan rumah lainnya yang juga tergenang, mengalami rusak ringan hingga rusak berat.

”Jumlah total rumah yang terkena banjir badang ada 143 rumah atau KK [kepala keluarga], satu di antaranya hanyut terbawa banjir, satu lainnya ambruk, dan lainnya tergenang, dengan kerusakan mulai dari rusak ringan hingga rusak berat,” terang Kepala Desa (Kades) Kemusu, Mardiyono ketika ditemui wartawan di lokasi kejadian, Senin.

Salah satu korban banjir, Tukimin, banjir bandang terjadi sekitar pukul 03.30 WIB menyusul hujan deras semalam sebelumnya. Rumahnya yang tepat berada di atas tebing Sungai Serang, roboh disapu banjir bandang setinggi delapan meter.

“Pukul 04.00 WIB suara titir [kentongan] bertalu-talu, air tiba-tiba saja masuk dan pukul 04.30 WIB rumah saya ambruk,” tutur dia.

Istri Tukimin, Tukinem, mengatakan kejadian tersebut membuat dirinya dan keluarganya panik, demikian pula warga lainnya.

“Waktu banjir datang saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah, hanya anak-anak dan cucu yang saya bawa keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Tukinem.

Terpisah, Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kapolsek Kemusu, AKP Suhardiyanto, mengatakan korban tewas Wagimin diketahui sejak Minggu (16/6/2013) sudah pergi dari rumah. Dari keterangan pihak keluarga, menderita gangguan jiwa. Saat ini jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya