SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga mengungsi akibat banjir. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Bengawan Solo meluap di kawasan hilir sungai yang merupakan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Gresik, Jawa Timur. Air Sungai Bengawan Solo yang sejak meluap sejak Sabtu (14/12/2013), terus meluas ke 14 kecamatan pada Minggu (15/12/2013).

Liputan6.com melaporkan permukiman warga dan areal pertanian terendam banjir itu dengan ketinggian mencapai 1 meter. Kini, sebagian warga mulai mengemasi harta benda mereka dan mengungsi. Kota Bojonegoro juga dikenai status Siaga 3 atau bahaya banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Detikcom dan Merdeka.com, melaporkan hujan yang berintensitas tinggi di bagian hulu dan tengah daerah aliran sungai Bengawan Solo dan Lamong, hingga Minggu menyebabkan 4.874 rumah di Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Gresik Jawa Timur kebanjiran. Banjir di Bojonegoro dan Tuban disebabkan kombinasi antara hujan lokal dan kiriman air dari hulu Bengawan Solo, seperti Wonogiri, Solo, Sragen, Ngawi, Ponorogo dan Madiun.

“Sedangkan banjir di Mojokerto dan Gresik akibat meluapnya Kali Lamong di Jawa Timur,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Detikcom dan Merdeka.com di Jakarta, Minggu.

Banjir di Bojonegoro merendam 30 desa di 7 kecamatan. Akibatnya 1.705 keluarga dan 1.727 ha sawah terendam banjir. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Padangan yang merendam 9 desa dengan 823 keluarga dan 250 ha sawah. Sedangkan di Kecamatan Bojonegoro, air dilaporkan merendam 3 desa yang dihuni 585 keluarga, beserta 28 ha sawah mereka. Tinggi muka air Bengawan Solo di titik pantau Karangnongko (barat laut Bojonegoro) pada posisi 29,30 m atau Siaga 1 pada siang tadi. “BNPB dan BPBD Bojonegoro telah membangun shelter untuk pengungsi banjir di Bojonegoro sehingga dapat digunakan menampung sebagian pengungsi,” jelasnya.

Di wilayah Kabupaten Tuban, banjir merendam 13 desa di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan. Banjir menyebabkan 2.249 rumah terendam. Di Desa Sambung Rejo, Kecamatan Semanding sekitar 800 rumah terendam. Sedangkan di Mojokerto dan Gresik banjir di 6 kecamatan dengan 920 rumah terendam.

“Satu orang hanyut di Kecamatan Benjeng. Hingga saat ini belum ditemukan,” imbuhnya. BPBD Kab Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Gresik bersama TNI, Polri, SKPD dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Sebagian warga telah dievakuasi. Dapur umum telah didirikan dan makan siap saji dibagikan. Pendataan masih dilakukan.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan ancaman banjir dan longsor. Puncak hujan sebagian besar wilayah Indonesia pada Januari-Februari,” imbau Sutopo. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagaimana dikutip Liputan6.com, memprediksi hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi antara Desember hingga Januari mendatang. Sehingga warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo harus waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya