SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Banjir Bantul mengancam ratusan kolam ikan di wilayah tersebut. Para petani ikan diminta memanen lebih awal daripada rugi besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, BANTUL–Pemkab Bantul menetapkan status tanggap darurat atas bencana jebolnya tanggul irigasi di sungai Gajah Wong di Dusun Sorowajan, Banguntapan, Bantul Minggu (18/1/2015) lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Status tanggap darurat itu mulai berlaku Selasa (20/1/2015). “Berlaku mulai hari ini selama 10 hari,” terang Bupati Bantul Sri Surya Widati, Selasa (20/1/2015).

Dengan status tersebut maka Pemkab Bantul dapat leluasa mengambil tindakan penyelamatan. Antara lain evakuasi korban banjir dan perbaikan sementara tanggul guna menormalkan kembali aliran air ke selatan yang kini tersendat. Kerusakan tanggul tersebut menyebabkan aliran air ke selatan menuju Desa Banguntapan Bantul dan daerah Rejowinangun, Kota Jogja tersendat lantaran air merembes ke mana-mana.

Akibatnya, puluhan hektare sawah dan kolam ikan di selatan Sorowajan terancam kekurangan air. “Kami fokus dulu ke perbaikan tanggul kalau enggak akan berdampak lebih luas,” tutur Ida, sapaan akrabnya.

Untuk meminimalisasi kerugian bencana, para pemilik kolam ikan di Banguntapan Bantul juga diminta memanen ikan lebih awal. “Daripada rugi lebih banyak enggak ada air mending panen lebih awal, enggak apa-apa untung sedikit,” ujarnya.

?Kepala Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Yulianto mengatakan, pada musim hujan sekarang fokus kegiatan adalah menjaga bendung gerak yang menjadi pengatur aliran air. “Kalau hujan deras atau airnya banyak pintu bendungnya dibuka,” terang Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya