SOLOPOS.COM - Bunker di kompleks Balai Kota Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah kembali melanjutkan ekskavasi atau penggalian bangunan yang diduga bunker kuno di kompleks Balai Kota. Penggalian diharapkan mampu menguak fungsi awal bangunan yang berusia ratusan tahun tersebut.

Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB, Gutomo, saat ditemui wartawan di lokasi penggalian, Kamis (7/11/2013), menjelaskan ekskavasi yang dilakukan Balai Arkeologi Jogja tahun lalu baru sebatas menyentuh permukaan bangunan. Hasil kajiannya pun belum memberi petunjuk pasti pemanfaatan bunker itu di masa lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dugaan sementara bangunan ini digunakan sebagai tempat menyimpan benda, pertahanan, hingga saluran drainase. Jika memang itu bunker, fungsinya harus jelas sebagai tempat perlindungan,” urainya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai informasi, pada 2012 keberadaan bangunan mirip bunker itu diteliti merujuk temuan warga sekitar. Bangunan yang berukuran 16 kali 24 meter persegi itu terletak di sisi utara kompleks Balai Kota, tepatnya di bekas gedung PKK Dharma Wanita dan BKKBN.

Menurut Gutomo, asumsi-asumsi yang ditemukan dalam kajian awal bakal dibuktikan dalam 15 hari penggalian. Termasuk asumsi pembangunan bunker yang diperkirakan pada tahun 1.800 atau saat masa penjajahan Belanda. “Bunker bisa saja merupakan peninggalan gedung residen. Belanda memang punya kebiasaan membuat bunker.”

Berdasarkan pantauan Solopos.com, penggalian bunker melibatkan tim yang terdiri dari dua orang arkeolog, empat buruh penggali dan dua orang arsitek. Gutomo berharap ekskavasi lanjutan dapat memperlihatkan sejumlah penampakan bangunan secara utuh. “Kami berupaya mencari letak pintu masuk untuk mengeluarkan air atau sedimentasi di dalamnya,” sambung dia.

Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan proses ekskavasi sempat terhenti karena terbentur pembiayaan. Namun dengan adanya MoU dengan BPCB, pihaknya siap mendukung lewat dana pendamping sekitar Rp30-40 juta. Anggaran tersebut telah dialokasikan di APBD Perubahan 2013. “Kami berkomitmen mendukung BPCB untuk menguak misteri bunker di Balai Kota,” ujarnya.

Lebih jauh, pihaknya masih menunggu proses penggalian akhir untuk menentukan pemanfaatan bunker ke depan. Sebelum penemuan bangunan tersebut, Rudy mengakui bekas lahan PKK itu akan digunakan sebagai gedung baru Dispendukcapil.
“Akhirnya kami fokus dulu ke penggalian bunker. Dengan UU 11/2010 tentang Cagar Budaya, situs-situs yang kelihatan akan dituntaskan sekalian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya