SOLOPOS.COM - Deretan lapak PKL di Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Rabu (21/3/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pemkab Klaten menyiapkan anggaran senilai Rp1 miliar untuk membangun kios bagi PKL Jl. Bali di Sungkur.

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk membangun kios pasar buah di lahan bekas UPTD DPU Wilayah Kota, Sungkur, Kelurahan Semangkak, Klaten Tengah, Klaten. Kios itu untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Bali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapppeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, menyatakan Pemkab juga menyiapkan anggaran senilai Rp500 juta untuk memindahlan kantor UPTD DPU Wilayah Kota ke Kelurahan Bareng Lor. Kedua kegiatan itu direalisasikan tahun ini.

“Anggarannya sudah ada. Tahun ini direalisasikan,” kata dia saat ditemui wartawan di kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Selasa (27/3/2018).

Bambang menjelaskan relokasi PKL Jl. Bali dilakukan menyusul rencana sterilisasi jalan itu dari PKL. Jl. Bali akan dirancang menjadi pusat kuliner malam hari untuk menampung pedagang kuliner di depan Masjid Raya Klaten.

Baca juga:

“Nanti semua jenis PKL akan steril dari Jl. Bali. Itu kan dulunya pindahan pedagang buah dari Pasar Ngepos. PKL di depan Masjid Raya nanti dipindah ke Jl. Bali tapi hanya untuk malam hari,” imbuh dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Slamet Widodo, mengatakan Dishub masih menunggu pembahasan bersama Forum Lalu Lintas soal rencana pemanfaatan Jl. Bali sebagai kawasan kuliner malam hari. Ia berpendapat seandainya dilakukan penutupan jalan, hal itu itu berdampak kepada lalu lintas di wilayah Klaten Kota.

“Kami masih menunggu pembahasan bersama Forum Lalu Lintas karena ini melibatkan lintas sektoral,” kata dia, saat ditemui Solopos.com akhir pekan lalu.

Salah satu pedagang kuliner di Jl. Bali, Jeffry, mengatakan lebih nyaman berjualan di lokasi sekarang ketimbang di tempat yang baru di dekat Hutan Kota Sungkur. Ia menilai pemindahan PKL Jl. Bali kemudian diganti PKL di depan Masjid Raya bisa menimbulkan kecemburuan sosial.

“Apalagi di sini bakal jadi pusat kuliner malam hari. Biasanya kondisinya jadi kotor. Kasihan yang berjualan pagi,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya