SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati Soekarno di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo, yang dimulai pada 2023 akan menambah kapasitas atau daya tampung pasien di rumah sakit tersebut hingga 149-an bed atau ranjang.

Penjelasan itu disampaikan Direktur RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Solo, Retno Erawati Wulandari, saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (20/9/2022). “Bed layanan bertambah sekitar 149. Ada kelas III, Kelas I, hingga VIP,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tapi pembangunan gedung baru enam lantai tidak cukup setahun, melainkan tahun jamak. Pada 2023 alokasi anggaran pembangunan gedung baru Rp25 miliar dari APBD Solo dan BLUD RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Rp40 miliar.

Padahal kebutuhan total anggaran pembangunan gedung baru RSUD di Ngipang, Kadipiro, Solo, tersebut mencapai Rp150 miliar. Rencananya, pada 2024 akan dialokasikan anggaran dari APBD Solo senilai Rp25 miliar. Sedangkan kekurangan dana akan ditutup dari utang.

“Itu memang kami harus utang. Kalau tidak ya tidak jadi. Kemungkinan 2023 kami juga utang, tapi tergantung dari lelangnya nanti berapa. Nanti yang jelas baik BLUD maupun APBD Solo akan kami penuhi dari itu,” terang Retno.

Baca Juga: Pasien Kerap Membeludak, Legislator Sebut RSUD Ngipang Solo Tak Ubahnya Pasar

Ihwal opsi peminjaman dana, menurutnya, salah satunya ke Bank Jateng. Tapi untuk kepastiannya manajemen RSUD Ibu Fatmawati Soekarno akan meminta arahan atau petunjuk ke Pemkot Solo. “Opsi ke Bank Jateng,” ujarnya.

Lebih jauh, Retno menjelaskan pembangunan gedung baru RSUD di Ngipang, Solo, akan dilakukan di lahan lebih kurang seluas 3.920 meter persegi. Tapi dengan gedung setinggi enam lantai, luas total tambahan gedung hingga 13.000 meter persegi.

Kepadatan Pasien

Retno juga menegaskan keberadaan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati Soekarno sudah sangat penting. “Ya karena untuk saat ini kondisi RSUD Ibu Fatmawati tidak layak, dari kepadatan pasien sudah cukup tinggi,” tuturnya.

Baca Juga: Gedung Baru RSUD Ngipang Solo Butuh Rp150 Miliar, Pemkot Jadi Utang?

Dengan kondisi seperti itu, menurut Retno, risiko terjadinya penularan penyakit menjadi lebih besar. Bila tidak dilakukan pengembangan ia khawatir bakal terjadi penularan penyakit karena kepadatan pasien tersebut begitu tinggi.

“Kepadatan pasien di poliklinik sudah cukup tinggi. Kalau pagi sangat penuh, dan ruang perawatan juga begitu. Di ruang perawatan selalu antre. Jadi harapannya supaya tidak terjadi lagi, kami lakukan pengembangan,” terangnya.

Retno juga menyampaikan keberadaan gedung baru akan menambah kapasitas tampung parkir kendaraan, yaitu 44 mobil dan 90-an sepeda motor. Dengan penambahan kapasitas parkir itu menambah kualitas layanan.

Baca Juga: Lanjutkan Pembangunan RS Era Jokowi di Solo, Gibran Pakai Dana Utangan

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, menyebut perluasan bangunan RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, Ngipang, Banjarsari, Solo, sudah mendesak untuk direalisasikan.

Menurut Janjang, jumlah pasien yang mengantre di rumah sakit itu kerap membeludak sehingga suasananya jadi seperti pasar. “Itu kan untuk perluasan rumah sakit yang karena antre pasien membeludak, hampir seperti pasar, ramai banget. Kemudian atas dasar kebutuhan itu dibangun lah perluasan itu enam lantai nanti. Luas 13.000-an meter persegi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya