SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar pelatihan di Dukuh Demangan, Baki Pandeyan, Sukoharjo, Minggu (20/6/2021).(Istimewa)

Solopos.com, SOLO--Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat non produktif untuk mengolah bekatul menjadi UMKM berbasis potensi lokal daerah.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa di semua sektor kehidupan manusia tidak terkecuali ekonomi masyarakat baik skala mikro atau makro. Bukan hanya ekonomi tingkat rendah yang terkena dampak tetapi juga ekonomi tingkat atas mengalami dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati saat ini secara perlahan ekonomi sudah mulai bergejolak kembali ke posisi sebelum pandemi secara perlahan, namun masyarakat yang terdampak masih merasakan getirnya perjuangan mencari pundi-pundi rupiah di tengah kekhawatiran dampak pandemi Covid- 19. Kendala ini kemudian menjadi fokus dan perhatian dari Tim Pengabdian UNS Solo.

Baca Juga: PLN Jamin Keandalan Kelistrikan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan Produsen Oksigen

Pengalaman Berharga

Untuk itu Tim Pengabdian RG Lingkungan dan Pengelolaan SDA FKIP UNS yang diketuai oleh Prof Dr. rer.nat Sajidan, M.Si dengan anggota Fadil Purnama Adi SH., MH dan tim yang terdiri atas Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd.,M.Si; Roy Ardiansyah, M.Pd.; Dwi Yuniasih Saputri, M.Pd; Muhdi Dendy Hernanto, S.Pd.; Muhammad Arief Nurrohman, S.Pd; dan Amalia Farida menggelar pelatihan untuk memberdayakan masyarakat mon produktif di Dusun Demangan, Sukoharjo melalui UMKM Berbasis Bahan Dasar Bekatul. Pelatihan ini digelar di Dukuh Demangan, pada Minggu (20/6/2021).

Ketua Tim Pengabdian, Sajidan mengatakan pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman yang berharga. Bahwa pemberdayaan masyarakat non produktif dengan memanfaatkan Bekatul yang notabene adalah potensi lokal daerah yang belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat.

Baca Juga: UNS Fintech Center Gelar Capacity Building Pelaksana Pengelolaan Keuangan Daerah

“Dalam kegiatan pengabdian ini dilatihkan kepada masyarakat untuk menambah nilai jual bekatul dengan cara mengolahnya menjadi produk makanan yang bernilai jual tinggi, seperti Nugget Bekatul, Cookies Bekatul, Tiramisu Bekatul, dan Karanggesing Bekatul,” jelas Idam Ragil (Tim Ahli Entreprenuersip ) Minggu (20/6/2021).

Sajidan menjelaskan peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Pembuatan makanan berbahan dasar Bekatul dilakukan secara berkelompok. Tidak hanya itu, para peserta juga turut mendiskusikan beberapa cara-cara efektif dan modern agar produk-produk ini bisa menjadi produk unggulan Desa Baki Pandeyan.

Selain membantu masyarakat, program ini juga akan membantu pemerintah dalam menambah jumlah wirausaha micro yang akan menopang ketahanan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya