SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Sutedjo, saat menghadiri pameran ekonomi kreatif di kawasan Tugu Malioboro, bandara YIA, Kulonprogo, pada Jumat (28/1/2022).(Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO — Sektor ekonomi kreatif mendapat perhatian Pemkab Kulonprogo melalui organisasi perangkat daerah (OPD) Dinas Pariwisata Kulonprogo. Karena selama pandemi Covid-19 sempat membuat sektor ekonomi kreatif lesu.

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan pelaku ekonomi kreatif di Kulonprogo memang terdampak secara finansial akibat pandemi Covid-19. Upaya mereka untuk mengembangkan bisnis yang ada akhirnya tidak bisa berjalan dengan signifikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hampir semua pelaku ekonomi kreatif [Ekraf] di Kulonprogo terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Kita mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk kreatif meskipun pandemi belum usai,” ungkap Joko saat acara pembukaan pameran ekonomi kreatif di kawasan Tugu Malioboro, bandara YIA, Kulonprogo, pada Jumat (28/1/2022).

Baca juga: BSI UMKM Center Pertama Ada di Aceh, Ini Alasannya

Dikatakan Joko, diadakannya pameran ekonomi kreatif di kawasan Tugu Malioboro di bandara YIA bukan tanpa alasan. Hal tersebut dilakukan untuk mendongkrak potensi wisata ekonomi kreatif dan membantu pelakunya yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kami mempunyai tanggung jawab untuk mendukung desa wisata binaan kami untuk mempunyai konsep soal pengembangan sektor ekonomi kreatif. Ekraf merupakan bagian dari unsur kepariwisataan. Kita tahu saat ini trennya adalah pengembangan desa wisata,” terang Joko.

Pameran ekonomi kreatif di kawasan Tugu Malioboro, Bandara YIA, sendiri dilaksanakan sejak hari ini hingga tiga hari ke depan. Diikuti oleh 20 pengelola desa wisata yang ada di Kulonprogo. Upaya pembinaan maupun pelatihan terus diberikan kepada mereka.

Baca juga: Aturan Pajak Berbasis Jenis Kelamin Dikaji, Begini Gambaran Penerapannya

“20 desa wisata itu terdiri dari 14 desa wisata yang sudah maju dan berkembang. Kemudian, diikuti oleh enam desa wisata yang memang baru rintisan. Artinya, jumlah desa wisata kita bertambah enam. Penambahan tersebut kita barengi dengan peningkatan kualitasnya,” tegas Joko.

Bupati Kulonprogo, Sutedjo, mengatakan pameran ekonomi kreatif tersebut merupakan upaya promosi yang dilakukan oleh Pemkab Kulonprogo. Terutama terhadap potensi sektor ekonomi kreatif yang dimiliki oleh sejumlah desa wisata.

“Potensi wisata kita [Kulonprogo] itu lengkap, mulai dari nature, culture, dan ekraf. Sehingga, acara seperti ini kita harus galakkan untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki oleh desa wisata, salah satunya adalah sektor ekraf,” jelas Sutedjo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya