SOLOPOS.COM - Salah satu lokasi rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yakni Bangjo Randusari, Teras, Boyolali, sesaat setelah kecelakaan maut antara sepeda motor dan truk trailer pengangkut semen, Selasa (2/8/2022) pagi. (Istimewa/Polres Boyolali).

Solopos.com, BOYOLALI – Kecelakaan hingga menewaskan seorang pelajar terjadi di pemberhentian lampu merah atau Bangjo Randusari, Teras, Boyolali, Selasa (2/8/2022) pagi.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Solopos.com, lokasi tersebut masuk dalam titik rawan kecelakaan di Kabupaten Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan catatan Solopos.com dari data, Kamis (19/5/2022), Satlantas Polres Boyolali menyebut ada enam penggal yang dianggap sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di sepanjang jalur arteri Boyolali.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali sebelumnya, Ipda Budi Purnomo, Kamis (19/5/2022), menjelaskan ia melakukan pemetaan jalan rawan kecelakaan dengan memenggalnya menjadi enam ruas di wilayah arteri dan dua titik di jalur tol Boyolali.

Penggal I dimulai dari daerah Sruwen hingga Pertigaan Kebon Jeruk, Ampel. Penggal II yakni di Pertigaan Kebon Jeruk hingga Pertigaan Prof. Soeharso, Ampel.

Baca juga: Korban Laka di Bangjo Randusari Boyolali Dikenal Pendiam dan Rajin

Selanjutnya, Penggal III ada di pertigaan Prof Soeharso sampai dengan Pertigaan Kenteng, Boyolali. Penggal IV ada di Pertigaan Kenteng hingga Perempatan Terminal Lama Boyolali.

Penggal V dimulai dari Perempatan Terminal Lama hingga Pertigaan Wika, Mojosongo.

Kemudian Penggal VI dari Pertigaan Wika hingga Exit Tol Ngasem. “Kalau berdasarkan data dari Januari sampai April, ada data kecelakaan. Namun yang rawan laka ada di Penggal yang ada di daerah Ampel dan penggal VI,” jelas Budi.

Budi mengatakan, berdasarkan data terakhir pada April 2022 titik rawan Penggal I Boyolali terjadi kecelakaan sebanyak dua kali.

Penggal II terjadi 2 insiden kecelakaan, Penggal II terjadi 1 kecelakaan, Penggal IV terjadi 7 kecelakaan, Penggal V terjadi 3 kecelakaan, dan Penggal VI terjadi 8 kecelakaan.

Baca juga: Kecelakaan di Boyolali, Damkar Dikerahkan

“Bulan April ada 23 kecelakaan yang terjadi di jalur arteri Boyolali mulai dari Sruwen hingga Exit Tol Ngasem. Total 24 kalau ditambah kecelakaan di Tol Boyolali Jalur A. Untuk Jalur B nol kecelakaan,” jelasnya.

Tak hanya di jalan-jalan utama, pendataan kecelakaan juga menyebar di 22 Kecamatan yang ada di Boyolali. “Kalau wilayah kecamatan yang sering ada kecelakaan di wilayah Ngemplak dan Boyolali Kota,” jelasnya.

Khusus wilayah Ngemplak Boyolali, kata Budi, rawan terjadi kecelakaan karena wilayah tersebut berbatasan dengan wilayah kabupaten/kota tetangga yang ramai mobilitasnya.

Keramaian mobilitas juga mengakibatkan wilayah Kecamatan Boyolali juga sering terjadi kecelakaan.

Salah satu lokasi rawan kecelakaan lalu lintas yakni sebelah timur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Teras. Pada Mei lalu bahkan terjadi tabrakan dua truk kontainer hingga menyebabkan supir dan kenek meninggal di tempat.

Baca juga: Korban Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Boyolali Purnawirawan Jenderal

“Penyebabnya karena banyak bukaan median jalan atau u-turn. Selain itu, di jalur sana juga lurus agak turun,” tambah Ipda Budi Purnomo.

Budi mengatakan ada sekitar empat u-turn di sekitar lokasi kejadian. Kondisi jalan di wilayah arteri Boyolali tersebut dapat menyebabkan kerawanan kecelakaan jika tidak menurunkan kecepatan.

Untuk mengatasi kerawanan laka, Budi mengatakan Satlantas Polres Boyolali selalu melakukan evaluasi. “Di tempat tersebut akan kami gerakan unit Gatur [penegakan dan pengaturan] melakukan patroli di area tersebut. Dengan adanya petugas di situ akan mengurangi kerawanan laka lantas,” jelas dia.

Tiga bulan kemudian, yakni hari ini, Selasa (2/8/2022), terjadi lagi kecelakaan maut di jalur arteri Boyolali yang juga masuk dalam Penggal VI rawan kecelakaan.

Tepatnya di  pemberhentian lampu merah atau Bangjo Randusari, Teras, Boyolali. Dalam kecelakaan tersebut, seorang pelajar asal SMAN 1 Teras Boyolali yang juga pengemudi sepeda motor meninggal dunia.

Baca juga: Eks Danseskoal Meninggal Kecelakaan di Boyolali, Ayah Gitaris MahaDewa



Kecelakaan di Bangjo Randusari tersebut melibatkan sebuah sepeda motor bernomor polisi AD-5749-ED dengan truk trailer bermuatan semen dengan pelat nomor G-8932-VM.

Truk semen dikemudikan oleh Azmi Setiawan, 27, beralamatkan di Dukuh/Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

“Untuk ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Dishub [Dishub] terkait rekayasa lalu lintas, ke depan mungkin traffic light akan dibikin searah jarum jam. Jadi tidak seperti sekarang, satu berhenti satu tidak,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali yang baru, Ipda Bambang Nova, Selasa.

Nova mencontohkan yang ia maksud dengan searah jarum jam yaitu ketika di pertigaan Bangjo Randusari dari arah timur ke barat berjalan, maka arus lalu lintas dari barat ke timur dan selatan ke utara berhenti.

Baca juga: Duh, Korban Meninggal di Bangjo Randusari Siswa SMAN 1 Teras Boyolali

Nova mengungkapkan untuk kondisi traffic light di Bangjo Randusari saat ini memang ada perbedaan waktu berhenti untuk arah lurus dan arah ke kanan.

“Di situ ukuran jalannya juga termasuk kecil, kalau satu buat berhenti, satu untuk jalan sepertinya kurang,” kata dia.

Lebih lanjut, Nova mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Ia juga meminta masyarakat memperhatikan jarak antar kendaraan.

Nova juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan gerakan mendadak di jalan raya sekaligus untuk memperhatikan ketika akan berpindah lajur.

“Kalau truk begitu tidak bisa langsung berhenti saat direm. Apalagi kalau ada muatan berat, pasti berhentinya lama, tidak bisa langsung mendadak. Utamakan selalu jaga jarak,” kata Nova.

Baca juga: Kecelakaan di Boyolali, Damkar Dikerahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya