SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla membandingkan krisis ekonomi yang terjadi 1998 dengan kondisi pandemi corona atau Covid-19 seperti saat ini.

Ia menceritakan pada 1998 lalu hanya tiga negara yang digoyang krisis ekonomi. Dan hal ini jelas-jelas berbeda dengan krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masa Belajar Di Rumah Para Siswa Madiun Diperpanjang Hingga Lebaran Usai

Maka dari itu, JK, sapaan akrabnya mengatakan masyarakat Indonesia harus betul-betul berhemat agar tidak terjadi krisis ekonomi yang ditakutkan selama ini.

Ekspedisi Mudik 2024

"Jadi ini lah keajadiannya tidak bisa kita lepaskan. Kita mengalami berbagai bencana. Bencana alam seprti tsunami Aceh, gempat Jogja, erupsi Merapi. Yang kita selesaikan itu akibatnya. Tapi, sekarang ini kita harus diselesaikan sebab dan akibatnya," ujar JK di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa, 21 April 2020.

Pasien Positif Covid-19 di Solo Jadi 12 Orang, Waspada Ledakan Pemudik

Berhemat & Cetak Uang

Dengan krisis ekonomi di depan mata saat wabah virus corona, JK menyarankan pemerintah Indonesia juga menyarankan pemerintah untuk mencetak uang kembali.

"Bisa saja mencetak uang, tapi menimbulkan inflasi pendapatan di masyarakat turun. Kombinasi utang luar dan dalam negeri satu opsi seperti itu. Jadi untuk menggerakkan masyarakat kalau perlu ya," lanjutnya.

Pakar UNS Solo: Ganjar Pranowo Ampuh Cegah Persebaran Covid-19 di Jateng

Ada usul JK terkait pengehamatan, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini menyarankan pemerintah pusat bisa menghemat anggaran, terutama untuk pembangunan fisik.

"Harus berhemat untuk kebutuhan tidak penting, termasuk juga mengurangi anggaran pembangunan itu harus dikurangi. Upaya sekeras-kerasnya untuk menyelesaikan sebabnya dan dampaknya tak terlalu jauh. Ini lah bencana terbesar dalam sejarah. Kalau soal ekonomi krisis 98 pernah minus 15 persen tapi masih bisa dibantu," ujarnya.

Dapat SMS Ini? Smartphone Anda Dijamin Lolos Regulasi IMEI

Dalam menghadapi krisis ekonomi akibat mewabahnya virus corona, ia kembali tegaskan kepada pemerintah untuk tidak berharap dengan bantuan negara lain. Pasalnya, negara lain juga aktif dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya. "Jangan berharap ke mana-mana. Ini harus diiatasi sendirin beda dengan krisis 1998," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya