SOLOPOS.COM - Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (Hafit Yudi Suprobo/Harian Jogja)

Solopos.com, KULONPROGO — Keberadaan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dinilai oleh Pemkab Kulonprogo belum mampu menekan angka kemiskinan di wilayah bumi binangun. Peningkatan ekonomi masih fokus di area bandara, belum menyasar ke wilayah lain.

Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan berdasarkan penilaiannya keberadaan bandara belum mampu menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat di bandara dan di luar area bandara pada umumnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Secara keseluruhan di wilayah Temon itu belum ada peningkatan yang signifikan. Keberadaan bandara belum mampu untuk menjawab tantangan kita. Secara kultur, sosial, dan ekonomi masih sama saja,” kata Fajar pada Kamis (6/1/2022).

Baca Juga: Alun-Alun Keraton Jogja Dijual Online, Sultan: Kayak Mainan Monopoli

Dikatakan Fajar, peningkatan kualitas penduduk akan mampu terdongkrak jika pembangunan di area sekitar bandara sudah dilakukan. Hotel-hotel yang sudah berdiri nantinya diharapkan mampu mendatangkan investasi ke Kulonprogo dengan kehadiran sejumlah orang dari luar daerah.

“Meskipun, nantinya gini rasio kita juga akan meningkat ya dengan adanya kehadiran pendatang yang masuk ke Kulonprogo,” ungkap Fajar.

Pengentasan kemiskinan masih menjadi prioritas Pemkab Kulonprogo pada tahun 2022. Pemkab Kulonprogo optimis angka kemiskinan mampu ditekan dengan sejumlah langkah inovatif seperti evaluasi pemberi bansos dan upaya pemberdayaan UMKM.

“Kami juga akan melakukan pendataan ulang yang lebih detai lagi soal masyarakat miskin. Dikhawatirkan, pendataan yang kurang tepat ini juga menjadi salah satu faktor tingginya angka kemiskinan. Faktor lainnya adalah memang mindset warga kita,” terang Fajar.

Baca Juga: PKL Malioboro Minta Relokasi setelah Lebaran, Ini Respons Sultan HB X

PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, mengatakan pandemi Covid-19 menjadi biang kerok upaya perseroan dalam mendulang keuntungan.

Meskipun demikian, upaya perseroan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat juga terus dilakukan. Salah satunya dengan upaya pemberian corporate social responsibility (CSR).

“Kami ada CSR sekitar Rp2 miliar untuk masyarakat di Kulonprogo. Kami juga concern terhadap penanganan stunting di Kulonprogo. Saya tetap berharap bandara ini punya multiplayer effect tumbuhnya ekonomi di Kulonprogo. Bandara ini bisa menjadi masa depannya Kulonprogo,” terang Agus Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya