SOLOPOS.COM - Komandan Denhanud 474 Paskhas Lanud Adisutjipto Jogja, Letkol Psk Dili Setiawan, saat melakukan penanaman bibit pepaya secara simbolik di salah satu sisi lahan tidur Lanud Gading, Playen, Gunungkidul, Sabtu (18/4/2015). (Uli Febriarni/Harian Jogja)

Bandara Jogja memiliki lokasi alternatif yakni Lanud Gading di Playen Gunungkidul, namun lokasi ini tidak terurus

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Meski menjadi salah satu alternatif kepadatan arus lalu lintas di Bandara Adi Sutjipto, nyatanya keberadaan Lanud Gading kurang terurus. Sejak didirikan beberapa tahun lalu, bandara ini belum bisa beroperasi dengan maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini berdampak terhadap penyelenggaraan even kegiatan di lapangan tersebut masih bisa dihitung menggunakan jari. Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud (Kapentak) Adisutjipto, Mayor (sus) Hamdi Londong mengakui keberadaan Lanud Gading belum layak. Pandangan ini tidak lepas dari sarana prasarana pendukung di kawasan tersebut.

“Kalau dari kelengkapan, baru 30% saja, sementara yang 70% masih belum ada,” kata Londong.

Dia menjelaskan, beberapa kekurangan tersebut antara lain mulai dari pagar lanud, landasan pacu atau tanah di sekitar landasan yang belum rata. Londong pun meyakini, meskipun pesawat latih dialihkan ke Gading, belum berdampak signifikan terhadap kepadatan lalu lintas udara di Adisutjipto.

“Pusatnya tetap di Adisutjipto, karena di Gading tidak bisa mengatur dengan sendirinya” katanya lagi.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugroho mengakui secara realistis untuk mewujudkan Lanud Gading Playen Gunungkidul tersebut tidaklah mudah. Salah satu faktor penghambat adalah akses jalan menuju Gunungkidul yang sudah sangat padat.

“Kalau memang tidak bisa digunakan untuk penerbangan komersial, Lanud Gading bisa difokuskan untuk latihan militer Angkatan Udara, yang saat ini masih fokus di Adisutjipto. Tapi kalau memungkinkan di sini bisa berdiri bandara komersial,” ujar Heri.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi. Jika memang bandara komersial didirikan banyak manfaat yang didapatkan, seperti kesejahteraan masyarakat bisa meningkat, atau proges pembangunan yang lebih baik lagi.

“Kami sangat setuju, dan mudah-mudahan bisa diwujudkan,” harap Immawan.

Meski demikian, ia mengakui untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Keberadaan Lanud Gading butuh kajian lebih mendalam agar bisa melayani penerbangan komersial.

“Yang perlu dikaji mengenai kekuatan tanah di sana, apalagi di wilayah Gunungkidul banyak ditemukan sungai-sungai bawah tanah,” ungkapnya.

Immawan pun optimistis, jika masalah tersebut bisa diatasi maka pembangunan bandara komersial bisa lebih mudah. Keyakinan ini tidak lepas dari daya dukung masyarakat terhadap proses pembangunan yang ada, sehingga Immawan yakin tidak akan menimbulkan masalah seperti di Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya