SOLOPOS.COM - Ilustrasi anjing pelacak memeriksa barang bawaan penumpang pesawat udara. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang)

Bandara Ahmad Yani dikeluhkan netizen menyusul adanya dugaan pungutan liar (pungli).

Semarangpos.com, SEMARANG — Pelayanan Bandara Ahmad Yani Semarang menjadi sorotan warga dunia maya, Internet, alias netizen member grup Facebook Media Informasi Kota (MIK) Semar menyusul dugaan adanya pungutan liar (pungli) di bagian pembungkus barang bawaan atau wraping. Ironisnya keluhan ini diungkapkan salah seorang anggota Grup Facebook MIK Semar sehari setelah Bandara Ahmad Yani mendapat penghargaan pelayanan prima unit pelayanan publik Prima Madya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Senin (19/9/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keluhan ini disampaikan pemilik akun Facebook Riska Dwi Rahmawati, Selasa (20/9/2016) siang. Dalam akun Facebook yang disampaikan di Grup MIK Semar, Riska mengaku menjadi korban pungli dari beberapa oknum petugas di bagian wraping. ”Perhatian-perhatian. Barusan jam 13.00 d bandara ahmad yani semarang. Saya barusan masuk mau cek in d maskapai garuda tp sebelum masuk ke tempat cek in ada beberapa oknum yg memaksa koper dan kardus bawaan saya d paksa untuk d packing.. saya pikir itu free.. ternyata zonk.. saya d suruh bayar dengan harga 135ribu.. pdhl d tempat packing itu terdapat tulisan 50ribu dan d diskon 50%.. tp oknum tsb memaksa untuk membayar 135ribu.. tolong kepada bapak walikota bapak gubernur bapak direktur angkasa pura 2 untuk memberi peringatan bagi oknum ini.. terimakasih,” tulis pemilik akun Facebook, Riska Dwi Rahmawati, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Keluhan pemilik akun Riska Dwi Rahmawati itu langsung mendapat respons dari member MIK Semar lainnya. Banyak yang menyayangkan peristiwa yang dialami pemilik akun Riska Dwi Rahmawati itu sekaligus prihatin terhadap pelayanan di Bandara Ahmad Yani yang masih membiarkan adanya oknum yang menerapkan praktek pungli.

“Pungli lagi… kali ini di bandara,” tulis pemilik akun Facebook Goenoeng Percussion.

“dl pernah jg kya gt gan, tahun 2012 kalo g salah. Kirain free, ternyata bayar,” timpal pemilik akun Facebook Adii Darwiz yang mengaku pernah mengalami peristiwa serupa.

Pemilik akun Riska Dwi Rahmawati menambahkan sebenarnya sempat menolak perintah dari oknum petugas wraping itu. Namun, petugas itu memaksa dengan nada yang cukup kasar.

”Kalo emg bayar si ga papa.. tp kenapa harus maksa.,” sambung pemilik akun Riska Dwi Rahmawati.

”Jawab dgn tegas aj mbak bahwa bawaannya nda prl d packing. Memang sering seperti itu petugas packing,” respons pemilik akun Rizky Wisudawan Saputra.

“Apa gk lapor sama sekurity di tempat?itu namanya pemaksaan,” saran pemilik akun Facebook Anto van Mbotiens.

“Security sm aja om, dulu aq prnh tiap hari kirim barang ke kalimantan, trs dipanggil security mau minta uang keamanan barang, aq bilang enak aja lo minta duit, kerja sm aq aja kagak minta duit,” cerita pemilik akun Facebook Bambang Kristanto yang mengaku pernah dipungli oleh salah seorang petugas keamanan Bandara Ahmad Yani.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya