SOLOPOS.COM - Bandara Adisutjipto (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)

Bandara Adisutjipto Jogja harus diwaspadai dari aksi pemmbobolan tas di dalam bagasi

Harianjogja.com, SLEMAN – Kasus pencurian dengan korban penumpang di Bandara Adisutjipto marak terjadi akhir-akhir ini. Sejumlah korban menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah saat barang bawaannya dimasukkan dalam bagasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Depok Timur AKP Dhanang Bagus Angoro mengakui maraknya kasus pencurian di bagasi pesawat yang berangkat dari Adisutjipto. Selama dua bulan terakhir, pihaknya mendapatkan dua laporan penumpang yang tasnya dibobol saat berada di dalam bagasi pesawat.

“Dua bulan ini sudah dua korban melapor dengan kasus yang sama, tergolong marak terjadi ini, sebelumnya juga pernah,” tegas mantan Kasatreskrim Polres Sleman ini, Minggu (25/10/2015).

Terakhir, kata dia, kasus itu menimpa korban Maria Ulfa, 32, warga Sorosutan Umbulharjo Kota Jogja pada Selasa (20/10/2015) pekan lalu. Peristiwa itu terjadi saat korban akan melakukan penerbangan menggunakan salah satu maskapai sekitar pukul 19.25 WIB.

Ia telah check in sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Tas berisi berbagai barang berharga milik korban pun langsung dimasukkan dalam bagasi pesawat. Tetapi baru menunggu beberapa menit, pihak maskapai mengumumkan keterlambatan penerbangan sekitar 45 menit. Setelah ditunggu, korban akhirnya diberangkatkan ke Surabaya dan landing dengan selamat.

Meski demikian, setibanya di Surabaya, korban terkejut setelah melihat barang miliknya tak ditemukan di dalam tas yang sebelumnya dimasukkan dalam bagasi. Barang yang dicuri senilai total Rp60 juta dengan rincian, perhiasan gelang emas 80 gram, dua cincin emas berat 14 gram dan jam tangan merk terkenal harga Rp7 juta.

“Barang itu sudah masuk bagasi pesawat, terbang sampai Surabaya pelapor [korban] baru melihat tas yang berisi perhiasan emas miliknya hilang. Saat balik ke Jogja lalu melapor ke kami,” ungkap dia.

Danang menambahkan, modus serupa juga terjadi pada September lalu dengan korban atasnama Rudi warga Jogja. Ketika itu korban juga akan melakukan penerbangan ke Surabaya dan sempat mengalami keterlambatan beberapa menit. Rudi mengalami kerugian hingga Rp80 juta karena kopernya dibobol.

“Sebenarnya bukan soal kerugiannya tapi mengapa pencurian bisa terjadi di tempat yang sebenarnya pengamanannya sudah terorganisir [banyak penjaga],” tegas dia.

General Affair and Communication Section Head Angkasa Pura Jogja Edwin Wibowo menegaskan, ketika penumpang telah memasukkan barang bawaan ke bagasi maka bukan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Angkasa Pura.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada penumpang yang tasnya dibobol saat posisi telah dimasukkan di bagasi sebaiknya segera komplain ke pihak maskapai. “Kecuali kalau pencuriannya di terminal, itu sepenuhnya tanggungjawab kami,” ungkapnya.

Edwin menegaskan, jika ada keterlibatan orang dalam terkait kasus tersebut, pihaknya akan merekomendasikan untuk diberhentikan. Karena sudah mencoreng pelayanan dan pengamanan Bandara Adisutjipto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya