SOLOPOS.COM - Foto udara Hotel Pullman di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. (Antara/Ahmad Subaidi)

Solopos.com, JAKARTA – Pembangunan bandar udara perairan (waterbase) dan operasional pesawat terbang laut atau apung (seaplane) di kawasan Mandalika ditargetkan untuk kalangan kelas  atau high-end customer dan niche market.

“Charter business model untuk seaplane sangat cocok untuk market high-end customer,” kata Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan dalam sebuah diskusi, Jumat (24/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan pembangunan waterbase dan operasional seaplane ini diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo harus sesuai dengan alam dan lingkungan kawasan, sehingga terlihat sangat natural bagi siapa saja yang berkunjung.

Baca Juga: Waterbase dan Seaplane di Mandalika Dorong Aktivitas Wisata Lombok

Pembangunannya, lanjut Wawan, juga harus selaras dan terintegrasi dengan Penyiapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu/ Integrated Tourism Masterplan (ITMP) Lombok.

“Kerja sama bisa dilakukan dengan Hotel atau Tour Agent/Tour Operator untuk membuat paket wisata. Kemudian juga bisa dengan industri, asosiasi, PT, Media, dan Kadin,” ujarnya.

Lebih lanjut Wawan menyebut pembangunan fasilitas ini akan mendukung pengembangan aksesibilitas pariwisata di Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika. Dengan meringkas bandar udara, efektivitas bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian di daerah.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Mandalika Lombok, Semuanya Menggugah Selera

Kemenparekraf Apresiasi Waterbase

Bukan itu saja, pembangunan waterbase dan operasional seaplane ini juga akan menjadi nilai tambah untuk penguatan ekonomi di kawasan tersebut.

“Kemenparekraf mengapresiasi dan mendukung penuh pembangunan waterbase dan operasional seaplane karena merupakan salah satu moda angkutan yang cocok di Indonesia. Namun untuk bisa mewujudkan pembangunan itu harus diperhatikan penyempurnaan regulasi, dan harmonisasi antara stakeholder hingga pengaturan pengoperasiannya,” ucap Wawan.

Dia menambahkan, adapun peran dari Kemenparekraf dalam pembangunan ini mencakup pengaplikasian inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan semangat Gercep, Geber, dan Gaspol. Kemudian pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas) di destinasi wisata dengan orientasi quality tourism dan berbasis sustainable tourism.

Selanjutnya penguatan Sapta Pesona dan pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan potensi alam, menyiapkan program kepastian sistem keamanan, pengembangan creative hub hingga mengoptimalkan pemasaran seaplane penguatan citra, digital marketing dan pasar domestik/mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya