SOLOPOS.COM - Vladimir Putin (istimewa)

Putin menyatakan sikapnya tersebut saat berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui sambungan telepon.

Solopos.com, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menentang rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang ingin mendeklarasikan pengakuan kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12/2017) hari ini waktu setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kantor berita Rusia, TASS, Selasa (5/12), mengatakan Putin menyatakan sikapnya tersebut saat berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui sambungan telepon.

(Baca Juga: Dunia Kecam Keputusan AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel)

Ekspedisi Mudik 2024

”Presiden Putin menelepon Presiden Abbas untuk menegaskan sikap Rusia atas Yerusalem. Rusia akan berupaya mempertemukan Israel dan Palestina untuk membicarakan perdamaian dengan solusi berdirinya dua negara merdeka,” demikian pernyataan Kremlin yang dikutip TASS.

Putin juga menegaskan kepada Abbas, bahwa Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan mediator internasional masalah Palestina-Israel, akan berupaya mendukung Palestina merdeka.

”Upaya kami adalah mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina [Yerusalem] yang dimulai sejak tahun 1967. Kami juga mengupayakan pembentukan negara Palestina merdeka yang beribu kota di Yerusalem Timur,” tegas Putin.

Tak hanya itu, Putin juga menegaskan akan menggencarkan kerja sama politik, sosial, maupun perekonomian dengan otoritas Palestina.

(Baca Juga: Palestina Minta Trump Tak Ikut Campur Soal Yerusalem)

Sebelumnya diberitakan, Trump direncanakan mengumumkan keputusannya terkait diakui atau tidaknya Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (6/12/2017) hari ini.

Trump sebelumnya mengungkapkan, mempertimbangkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jika pengakuan itu diberikan, maka Israel mempunyai alasan untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem.

“Presiden akan mengumumkan keputusannya mengenai hal tersebut. Dia sudah memunyai pemikiran pasti tentang hal itu,” kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, seperti dilansir Anadolu Agency.

Ketika ditanya apakah Trump telah mempertimbangkan potensi kekerasan yang mungkin timbul dari sikap Washington tersebut, Sanders mengatakan sejumlah hal telah diperhatikan dan dipertimbangkan dalam keputusan presiden.

(Baca Juga: Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Isarel)

Trump juga mengutarakan hendak memindahkan kantor kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebagai jalan pengakuan kota tersebut sebagai pusat pemerintahan Israel. Namun, karena mendapat banyak protes, Trump menunda pemindahan kantor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya