SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas Pundong Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memulangkan atau mengembalikan sebanyak 62 warga binaan sosialnya kepada masing-masing keluarga mereka, Senin (30/12/2013).

Kepala Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Pundong Bantul, Pranujaya usai melepas warga binaannya, mengatakan mereka dikembalikan karena berdasarkan penilaian dari pendamping sudah dianggap mampu dalam segi perilaku dan keterampilan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya berharap setelah mereka kembali pada keluarganya jangan menjadi beban keluarganya lagi, namun bisa mengembangkan keterampilan selama belajar di balai untuk menuju dunia kerja,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, sebelum dilepaskan para WBS tersebut juga diberikan berikan sejumlah modal untuk berusaha, berupa peralatan mesin jahit dan peralatan sablon sesuai keterampilan yang dipelajarinya selama tinggal di Balai rehabilitasi.

Ia mengatakan, saat ini di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat sekitar 35.000 penyandang disabilitas yang membutuhkan penanganan khusus, namun selama ini sebagian masyarakat menganggap kalau panti hanya sebagai tempat penampungan.

“Padahal kenyataannya tidak seperti itu, karena selama di panti mereka mendapatkan bimbingan berupa penguatan mental sebab penyandang disabilitas membutuhkan penanganan lebih khusus,” katanya.

Meski demikian, kata dia pihaknya tidak memulangkan penyandang disabilitas yang belum bisa apa-apa maupun yang belum mempunyai keterampilan, sebelum dilakukan penilaian dari pendamping setiap tahun sekali pada Desember.

“Kalau penyandang disabilitas belum bisa apa-apa ya tidak dipulangkan meski sudah lama tinggal disini, sebab kami itu memberdayakan mereka agar bisa mandiri,” katanya.

Pranujaya mengatakan, biasanya setelah mereka menjalani dan mendapatkan pembinaan selama enam bulan para penyandang disabilitas baru merasakan berat meninggalkan panti, apalagi harus berpisah dengan para WBS yang sudah dianggap sebagai keluarga.

“Bagi yang sudah menganggap sebagai keluarga mereka akan berat meninggalkan, namun tidak dipungkiri ada juga beberapa dari mereka yang melarikan diri dari panti untuk kembali ke lingkungannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya