SOLOPOS.COM - Pedagang sembako di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Suparmi, 67, mengambil minyak goreng yang dia jual, Kamis (6/1/2022). (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kenaikan harga minyak goreng di pasar yang berlangsung cukup lama berdampak pada anjloknya penjualan komoditas tersebut di Sukoharjo. Daya beli masyarakat terhadap minyak goreng turun hingga 50 persen dibandingkan sebelum terjadi kenaikan harga.

Hal tersebut berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, di sejumlah pedagang minyak goreng Kamis (6/1/2022). Para pedagang di pasar itu mengeluhkan meroketnya harga minyak goreng yang berdampak pada penjualan yang terjun bebas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya diungkapkan oleh Suparmi, 67, pedagang bahan pokok di Pasar Ir. Soekarno ketika berbincang dengan Solopos.com. Dia menjelaskan saat ini harga minyak goreng kemasan yang beredar di pasar masih di angka Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter. Sedangkan minyak goreng curah, berada di kisaran harga Rp17.000 per liter. Menurutnya, harga tersebut sudah sulit untuk dijangkau masyarakat.

Baca juga: Warga Sukoharjo Pengguna Elpiji 12 Kg Beralih ke 3 Kg, Ini Sebabnya

“Sudah sekitar dua bulan ini harganya masih bertahan sangat tinggi. Meskipun masyarakat tetap beli, tapi sangat berkurang drastis, khususnya pelanggan saya yang berjualan gorengan dan lainnya. Mereka sangat membatasi pembelian dibandingkan sebelumnya,” ucap dia.

Membeli Sesuai Kemampuan

Menurut Suparmi, sebelum terjadi kenaikan harga, dirinya mampu menjual 12 karton minyak goreng kemasan per harinya. Namun, setelah terjadi kenaikan harga, penjualan turun drastis hanya sekitar enam karton per hari. Menurutnya, dengan harga saat ini, daya beli masyarakat langsung turun hingga 50 persen dibandingkan sebelumnya.

“Penjualan langsung turun separuh dibandingkan sebelumnya. Soalnya harganya memang sangat mahal. Pedagang dan rumah tangga akhirnya hanya membeli sesuai kemampuan konsumsi mereka saja,” beber dia.

Baca juga: Pedagang Minta Pasar Cuplik Sukoharjo Dibangun Satu Lantai Saja

Senada diungkapkan pedagang lainnya Joko, yang juga mengatakan penjualan minyak goreng di tempatnya turun lebih dari 50 persen dibandingkan sebelum kenaikan harga minyak goreng. Di tempatnya, harga minyak goreng curah dijual Rp19.500 per liter sedangkan minyak goreng kemasan seharga Rp19.000 per liter. Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

“Turun pasti turun [penjualan minyak goreng]. Dulu itu, sehari bisa menjual 10 karton minyak goreng. Sekarang bisa jual empat karton saja sudah bersyukur. Banyak pembeli yang mengeluh,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya