SOLOPOS.COM - Seorang karyawan menuangkan minyak ke dalam jeriken saat melayani pelanggan migor curah di agen migor curah di sebelah timur Pasar Bunder Sragen, Rabu (29/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Membeli minyak goreng (migor) curah dalam jumlah banyak kini tak lagi mudah. Di Pasar Bunder Sragen, untuk membeli setiap 10 kg migor curah harus membawa 1 KTP.

Maka tak aneh bila Suroto, bakul sembako asal Sukodono, Sragen, membawa 12 KTP saat hendak membeli tujuh jeriken migor curah di agen migore CV Sentosa, Rabu (29/6/2022). Setiap jeriken berkapasitas 17 kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KTP yang Suroto bawa milik ia sendiri, kerabat, dan para tetangganya. Di Sragen belum diterapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembatasan pembelian migor curah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ya, harus mencari KTP. Saya pakai KTP saya, KTP milik istri, anak, dan tetangga, yang penting bawa KTP. Penggunaan KTP untuk beli migor curah itu sudah tiga hari. Beberapa waktu lalu masih berlaku satu jeriken satu KTP, sekarang satu jeriken dua KTP,” ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya masih lebih mudah membeli migor curah menggunakan KTP ketimbang menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Pasalnya ia tak memiliki ponsel.

Baca Juga: Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi Masih Sosialisasi di Boyolali

Hal serupa disampaikan Mbah Ngadiyem, pedagang di Pasar Batu Jamus, Kedawung, Sragen. Perempuan 76 tahun itu mengaku jika aplikasi PeduliLindungi diterapkan untuk membeli migor bakal membuatnya sulit. Meski punya ponsel, Mbah Ngadiyem mengaku tak bisa menggunakannya apalagi membuka PeduliLindungi.

Ditemui di CV Senstosa yang berlokasi di timur Pasar Bunder, Sragen, Mbah Ngadiyem mengaku membeli lima jeriken migor curah. Untuk bisa menebusnya, ia harus membawa 10 KTP.

“Saya naik bus dari Batu Jamus ke Sragen untuk kulakan migor curah. Saya membawa 10 KTP untuk kulakan migor. KTP itu didapat dari KTP anak, cucu, dan tetangga. Migor itu dijual lagi di Pasar Batu Jamus,” ujarnya seusai membayar di kasir.

Baca Juga: Pembelian Migor Pakai PeduliLindungi, Diskumindag Sragen: Bikin Pusing

Petugas kasir CV Sentosa, Rosa, membenarkan belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi dalam penjualan migor curah. Pasalnya banyak pelanggannya dari kalangan bakul yang tidak memiliki ponsel atau tidak bisa menggunakan ponsel.

“Dengan pertimbangan konsumen seperti itu maka kami masih membatasi pembelian dengan KTP. Setiap pembelian migor curah maksimal 10 liter harus membawa satu KTP. Setiap KTP itu harus dengan nama yang berbeda. Kalau namanya sama bisa jadi pembelian banyak dan disimpan. Dengan KTP pengawasannya lebih gampang,” ujar Rosa seraya menyebut sehari bisa menjual 15.000 liter migor curah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya