SOLOPOS.COM - Suasana salat id di lapangan desa Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (2/5/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Suasana salat id di Desa Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah terlihat khusyuk dan tertib. Salat Idulfitri berjemaah dilakukan di Lapangan Desa Ngabeyan. Sejumlah warga sekitar terlihat berjalan kaki memadati lapangan, ada pula mobil ataupun motor berpelat nomor luar daerah yang turut melakukan salat di lapangan desa setempat, Senin (2/5/2022).

Jamaah yang hadir dalam salat id di dominasi bapak-bapak yang memenuhi hampir sebagian lapangan, ada pula ibu-ibu dan anak-anak balita yang juga disediakan tempat khusus untuk salat. Imam dan khotib, Al Furqon Harsi, menyebutkan dalam khotbahnya tentang ketakwaan yang dikutip dalam surat Ali Imran 133-135.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” jelasnya.

Dia juga melanjutkan membacakan dua ayat lainnya yaitu ayat 134 ”(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Dalam khotbah yang diikuti seluruh jemaah yang terlihat khyusuk dia mengutip dalam surat Ali Imran 135. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.”

Baca juga: Alhamdulillah, Salat Id di Masjid Al Aqsa Klaten Berjalan Kondusif

Salat yang berlangsung pada pukul 06.30 WIB hingga 07.00 WIB juga diramaikan dengan penjual balon. Penjual balon asal Wonogiri yang mengontrak di Singopuran, Kartasura, Yarmi, 34, mengaku senang dengan diperbolehkannya salat id setelah dua tahun dilakukan pembatasan.

“Membawa 60 balon, yang sudah terjual baru tujuh. Kemarin selama dua tahun sempat tidak jualan karena pandemi kemarin. Baru ini jualan lagi. Senang bisa jualan lagi. Harapannya seperti ini terus, tidak ada pandemi,” katanya saat ditemui sebelum dimulainya salat id.

Baca juga: Sejumlah Camat di Sukoharjo 1 Suara Jelang Malam Lebaran, Soal Apa?

Sementara itu, penjual balon lainnya, Heru, 51, mengaku sudah lama melakoni pekerjaannya. “Sudah lima tahun, ini membawa 40 balon. Harganya Rp15.000/balon. Biasanya juga masih tetap berjualan,” jelas warga Wirogunan itu saat ditemui di lokasi salat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya