SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus stunting. (Freepik.com)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul bakal mengembangkan beras antikerdil jenis Inpari IR Nutrizinc yang dipercaya memiliki kandungan gizi tinggi sehingga dapat mencegah bayi mengalami kerdil.

Kandungan gizi tinggi itu salah satunya zinc. Kandungan itu dipercaya dapat mencegah bayi dari stunting atau kerdil. Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul akan mengembangkan padi Inpari IR Nutrizinc untuk ditanam di 144 kalurahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan padi Inpari IR Nutrizinc masih dalam percobaan. Namun ke depan, ia menyebut Inpari IR Nutrizinc bakal dikembangkan di seluruh kalurahan Bumi Handayani.

Baca Juga : Awas! Nikah Dini Bisa Sebabkan Stunting, Ini Kata Kepala BKKBN

Rismiyadi menyebut Inpari IR Nutrizinc termasuk padi varietas unggul. Beras yang dihasilkan kaya gizi, khususnya ZN untuk mencegah kerdil. Berdasarkan penelitian, lanjut dia, bayi kerdil atau stunting terjadi karena kurang konsumsi ZN.

“Kalau beras biasa kandungan ZN hanya 20 persen maka untuk Inpari Nutrizinc bisa lebih dari 34,5 persen. Sedangkan kandungan kabohidrat juga lebih rendah hanya sekitar 16 persen,” kata Rismiyadi, Minggu (20/3/2022).

Tahap awal, padi Inpari IR Nutrizinc sudah ditanam di lahan setengah hektare di Kalurahan Nglegi, Kecamatan Patuk. Rencana, varietas ini juga ditanam di lahan seluas 2.500 meter persegi di Kalurahan Beji, Kecamatan Patuk dan Kapanewon Ponjong. “Ini masih uji coba, tapi akan terus dikembangkan,” katanya.

Baca Juga : Gawat! Jateng Masuk Daerah Rawan Kasus Stunting

Rismiyadi berencana menanam Inpari IR Nutrizinc di seluruh kalurahan. Gambarannya, masing-masing kalurahan di Gunungkidul menyiapkan lahan satu hektare. Apabila sesuai rencana maka Gunungkidul dapat menghasilkan 1.000 ton gabah kering giling jenis Inpari IR Nutrizinc.

“Untuk varietas tidak ada masalah karena cocok ditanam di Gunungkidul yang didominasi ladang tadah hujan. Jadi, lahan bukan menjadi masalah karena tetap bisa dikembangkan,” katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Gunungkidul, Diah Purwanti, mendukung pengembangan padi antikerdil. Program ini sesuai ketentuan pemerintah pusat guna menekan angka stunting.

Baca Juga : Kabupaten Wonogiri Canangkan Zero Stunting pada 2023, Bisa?

“Salah satu program penanggulangan dengan memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak maupun ibu hamil. Diharapkan lewat pengembangan bibit padi unggul dapat memberikan kecukupan gizi di masyarakat,” kata Diah.

Istri Bupati Gunungkidul ini mengungkapkan anggota PKK memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan. Salah satunya menggencarkan program Kebun, Kolam, dan Kandang (K3). Program ini berfungsi memenuhi gizi keluarga, yakni sayur mayur, ikan, dan daging.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya