SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kedua dari kiri), membuka kembali objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (3/7/2020). (Solopos.com-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berangan-angan mengubah RSUD Karanganyar menjadi rumah sakit yang nyaman untuk pasien dan memiliki fasilitas komplet.

Angin Kencang Bikin Pohon di Sidoharjo Sragen Tumbang, Pengendara Motor Asal Blora Jadi Korban

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berharap rencana itu bisa diwujudkan pada 2021. Bupati menyampaikan hal itu saat menghadiri Evaluasi Mutu Pelayanan dan Upaya Peningkatan Motivasi Kerja RSUD Kabupaten Karanganyar di Ruang Anthurium kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Senin (16/11/2020).

"Angan-angan ku sejak dulu. Saya carikan uang Rp100 miliar di 2021. Karep ku, semua fasilitas [di RSUD Karanganyar] komplet. RSUD jadi wisata kesehatan. Ada taman bunga, bersih, mes dokter, ruang bermain, food court, dan lain-lain," kata Bupati saat memberikan sambutan.

Bupati menyinggung fungsi rumah sakit menyehatkan masyarakat yang datang untuk berobat. Menurut dia, upaya mempercepat kesembuhan dapat dilakukan melalui fasilitas pendukung di lingkungan rumah sakit.

Tambah 33 Pasien Baru Sehari, Total Kasus Covid-19 di Klaten Jadi 1.531

"Di rumah sakit tidak hanya untuk suntik tapi juga refreshing. Orang sakit bisa segera sembuh karena situasi di rumah sakit mendukung kesembuhan. Pemandangan bagus, makanan enak, pelayanan ramah itu membantu pasien cepat pulih," tutur dia.

Koordinasi Lebih Luwes

Di sisi lain, Juliyatmono menginginkan koordinasi RSUD dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar dan Pemkab Karanganyar lebih luwes dan fleksibel. Dia mempersilakan Direktur RSUD Karanganyar rutin melaporkan perkembangan dan persoalan yang terjadi di RSUD secara periodik kepada dirinya.

"Koordinasi luwes supaya masalah cepat selesai. Direktur [RSUD Karanganyar] maupun Dinkes secara periodik baik itu diminta atau tidak silakan sampaikan [permasalahan] kepada saya supaya cepat bisa mengambil keputusan. Ruang ICU kurang, trauma center, dan lain-lain. Segera ajukan supaya tidak ada hambatan," jelas dia.

2 Pegawai Positif Covid-19, Kampus ISI Solo Lockdown

Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan RSUD Karanganyar secara kelembagaan berada di bawah Dinkes Karanganyar. Tetapi, RSUD Karanganyar menjalankan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Keunggulan BLUD adalah instansi tersebut dapat mengelola anggaran secara mandiri.

"Secara kelembagaan [RSUD Karanganyar] itu UPT-nya Dinkes tapi manajemen BLUD. Manajemen silakan dikelola baik. Secara fungsional membutuhkan apa-apa langsung tidak menunggu tahun anggaran. Cukup minta izin Bupati. Itu fleksibilitas BLUD dan tidak ada masalah," papar dia.

Dia juga mengingatkan dokter yang bertugas di RSUD Karanganyar agar tidak melupakan fungsinya saat berada di rumah sakit pelat merah. Dokter yang bertugas di RSUD Karanganyar, lanjut Yuli, tidak boleh berorientasi profit. "Fungsi pelayanan karena rumah sakit pemerintah. Beda dengan saat [dokter] praktik di rumah sakit swasta."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya