SOLOPOS.COM - Irjen Pol Ferdy Sambo (beridir, tengah), Brigadir Nopriansyah Josua Hutabarat (kanan) dan Putri Candrawathi (tengah, duduk). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kasus pembunuhan ajudan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J disoroti banyak pihak.

Bukan hanya publik dalam negeri, media asing The Sydney Morning Herald juga menyoroti kematian ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut. Media asal Australia itu mulai menyiarkan berita mengenai tewasnya Brigadir J pada 26 Juli 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Judul beritanya adalah The general, His Wife and Their Dead Bodyguard: A Suspicious Shooting Grips a Nation (Jenderal, Istrinya dan Pengawal Mereka yang Meninggal: Penembakan Mencurigakan Mencengkeram Bangsa).

Berita ini menuliskan bahwa kasus pembunuhan Brigadir J seakan menjadi film thriller Hollywood yang memunculkan berbagai tanda tanya dalam upaya pengusutannya.

Sydney Morning Herald memulai beritanya dengan menceritakan kronologi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Baku tembak terjadi sesaat setelah Brigadir J diduga melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca juga : Sosok Pengacara Istri Ferdy Sambo Sarmauli Simangunsong

Namun, kejanggalan muncul setelah pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menuturkan bahwa pihaknya menemukan adanya beberapa memar dan luka di bagian tubuh lainnya dari Brigadir J.

“Berdasarkan barang bukti, ada sayatan di bawah mata, sayatan benda tajam di hidung, sayatan di bibir, bekas luka di leher, bekas luka bakar di lengan kanan bekas cerutu rokok, serta tulang jari yang diremukkan,” jelas Kamaruddin, dikutip dari The Sydney Morning Herald, Selasa (9/8/2022).

Selain itu, Kamaruddin menambahkan, pihaknya juga menemukan kuku jari yang telah dicabut dan juga sayatan yang berada di bagian telinga belakang Brigadir J.

Lebih lanjut, Karuni juga menuliskan bahwa peristiwa yang tampak menyedot perhatian masyarakat itu akhirnya mengharuskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim khusus Polri dalam upaya penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.

“Pemeriksaan kasus yang ganas telah mendorong polisi nasional untuk turun tangan, ketuanya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah mengambil alih penyelidikan.”

Baca juga : Pengacara Brigadir J Curiga Bukan Istri Ferdy Sambo yang Muncul, tapi..

Kematian Brigadir J juga turut mencuri perhatian media asing lainnya, yakni Channel News Asia.

Media asal Singapura itu sempat menerbitkan berita berjudul Indonesian Police General Suspended after Bodyguard Found Dead with Multiple Gunshot Wounds (Jenderal Polisi Indonesia Ditangguhkan Setelah Pengawal Ditemukan Meninggal dengan Beberapa Luka Tembakan) pada 19 Juli 2022 lalu.

Tak jauh berbeda dengan berita yang dipublikasikan oleh The Sydney Morning Herald, berita milik media asal Singapura tersebut juga menjelaskan peristiwa penembakan Brigadir J yang disebut cukup mencurigakan karena dilakukan di rumah seorang jenderal.

Baca juga : Isi Surat Bharada E untuk Keluarga Brigadir J yang Ditulis Dini Hari

Selain itu, Channel News Asia juga tampak menyoroti pencopotan jabatan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam pada Kamis (4/8/2022) yang dilakukan secara langsung oleh Kapolri Listyo.

“Keputusan tersebut diambil untuk memastikan bahwa apa yang kami lakukan tetap objektif, transparan dan akuntabel sehingga proses penyelidikan yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan mengungkap kejadian ini,” ucap Listyo dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/8/2022).

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Media Asing Soroti Kasus Pembunuhan Brigadir J, Bak Film Hollywood 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya